Perlindungan ekologis dorong pariwisata pedesaan di China barat laut

Jakarta (ANTARA) – Musim panas ini, Ma Bingfeng sibuk dengan pekerjaannya di sebuah hostel yang berbentuk gua hunian tradisional di area Gunung Liupanshan di Daerah Otonom Etnis Hui Ningxia, China barat laut.

Bekerja sebagai tenaga kebersihan, staf pembantu di dapur, dan pramusaji, Perempuan itu merasa senang karena penghasilannya meningkat.

“Saya bekerja di hostel di dekat rumah saya selama puncak liburan musim panas. Saya mendapat Pendapatan 2.400 yuan (Rp5 jutaan) sebulan, lebih besar daripada Pendapatan yang saya dapatkan dari panen sawah tiap tahunnya di masa Lewat,” tutur Ma.

Pengyang dan Distrik-Distrik sekitarnya mengalami ledakan pariwisata pedesaan sejak area Xihaigu di Ningxia tengah dan selatan terentaskan dari kemiskinan.

“Pariwisata pedesaan merupakan program pembangunan ekonomi Penting di Pengyang, yang kaya dengan keindahan alamnya, seperti air terjun dan sawah terasering. Selain itu, Distrik ini Mempunyai sejumlah situs revolusioner,” kata Chen Zhenneng, seorang pejabat lokal yang dikirim oleh pemerintah Provinsi Fujian di China timur sebagai bagian dari kerja sama perpasangan dengan Ningxia.

Cek Artikel:  Metro Park View Hotel Hadirkan Coffee Morning Spesial di Hari Pelanggan Nasional

Atraksi pariwisata Penting di dekat hostel tempat Ma bekerja adalah sebuah taman sawah terasering yang tercantum dalam pamflet pariwisata nasional karena Pemandangan sawah teraseringnya yang Aneh.

Kaum setempat sebelumnya menyebut tempat itu sebagai “kepala seorang biksu” karena keadaannya yang gundul atau gersang, dan “parit tanpa air” karena kondisinya yang begitu kering. Selama bertahun-tahun, erosi tanah dan kelangkaan air menjadi masalah Penting di area itu, yang memengaruhi kehidupan sehari-hari Kaum setempat.

Para petani di area Gunung Liupanshan sebelumnya menghabiskan waktu mereka mencari air Buat mengairi lahan pertanian yang gersang itu dan memasok keluarga dengan sedikit air.

Tetapi, dalam beberapa tahun terakhir, Sekalian itu telah berubah.

Cek Artikel:  Bridestory gelar "Pop Up Bazaar" Kepada pertama kalinya di Chillax

Ditunjuk sebagai Area percontohan Buat mempromosikan perlindungan ekologis dan pembangunan berkualitas tinggi cekungan Sungai Kuning, Ningxia telah memperbaiki kondisi lanskapnya melalui berbagai upaya pemulihan ekologis.

Dari 2016 hingga 2020, area Ningxia yang mengalami erosi tanah menyusut dari 19.600 km persegi menjadi 15.700 km persegi, menurut data statistik Formal.

Dengan berbagai upaya dari generasi ke generasi dan investasi pemerintah, bukit-bukit di Xihaigu menjadi Teladan bagi pemulihan ekologis dan pariwisata pedesaan.

Jia Tingmin, seorang mantan buruh migran di Desa Yuwa di Distrik Pengyang, kembali ke rumahnya pada 2015 Buat membangun penginapan berbentuk gua bagi wisatawan setelah pemerintah setempat mulai menggenjot pariwisata.

“Seluruh 20 Bilik penginapan saya yang berbentuk gua sering kali penuh dipesan selama puncak musim liburan,” tutur Jia, yang terpilih sebagai kader desa Buat memimpin Kaum setempat dalam meningkatkan kesejahteraan.

Cek Artikel:  Four Points by Sheraton Bali Seminyak hadir dengan nuansa lebih segar

Ledakan pariwisata pedesaan di Pengyang membantu mendorong penjualan hasil pertanian maupun produk kerajinan lokal, dan karenanya meningkatkan pendapatan Kaum setempat.

Memainkan peran Penting dalam pengentasan kemiskinan, renovasi dan perlindungan ekologis tetap menjadi prioritas Penting.

Zhang Huimin, seorang pejabat di Distrik Longde, yang bertetangga dengan Pengyang, mengatakan Distrik tersebut telah menutup pabrik-pabrik yang menimbulkan polusi dan mendirikan pusat-pusat pengolahan air limbah guna melindungi sumber daya air di Sungai Yuhe, salah satu anak Sungai Kuning.

“Bebek liar yang sempat menghilang dari Sungai Yuhe kini telah kembali,” ujar Gao Junyuan, seorang pejabat desa setempat, menambahkan bahwa selama bertahun-tahun, Kaum telah meningkatkan kesadaran mereka akan perlindungan air, demikian Xinhua dikutp Jumat.

Baca juga: Mengintip majunya revitalisasi pedesaan di Hunan, China

Baca juga: Lebih dari 80.000 turis terdampar di Sanya gegara naiknya COVID-19

Mungkin Anda Menyukai