Perkembangan Tren Rasa Pedas Jadi Tantangan Industri Makanan Tanah Air

Perkembangan Tren Rasa Pedas Jadi Tantangan Industri Makanan Tanah Air
Perkembangan tren rasa pedas jadi tantangan industri makanan Tanah Air.(Istimewa)

PERUSAHAAN inovasi rasa, McCormick, menyebut, tren rasa pedas yang terus berkembang dan mengglobal didukung oleh pesatnya pertumbuhan media sosial justru menjadi tantangan bagi industri makanan Tanah Air.

Hal ini merupakan hasil riset terbaru McCormick yang nantinya akan dipaparkan dalam ajang Food Ingredients (FI) Asia 2024 pada 4-6 September mendatang. Dalam pameran bahan makanan bergengsi ini pula, McCormick akan menghadirkan cita rasa makanan yang sedang trending, salah satunya adalah inovasi rasa pedas terbaru yang pastiya menggugah selera produsen makanan dan para foodie di Indonesia. 

Berdasarkan data terbaru dari Neurosensum, konsumen Indonesia saat ini semakin antusias untuk mencoba rasa makanan pedas yang tidak biasa dan beraneka ragam. Rasa lokal dan hidangan yang terinspirasi dari resep tradisional juga menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen. 

Cek Artikel:  Produk Ekspor Ekonomi Kreatif Didorong Tembus Pasar Dunia

Baca juga : Analisis Proximate Krusial untuk Identifikasi Komponen Esensial dalam Bahan Makanan

Intervensi data ini sejalan dengan hasil riset terbaru dari McCormick. Dalam riset ini, McCormick mewawancarai para pemain industri dari berbagai mitra perusahaan makanan.

Para responden mengatakan bahwa preferensi konsumen Indonesia kini telah berubah. Awalnya, konsumen Indonesia lebih menyukai rasa asin, tapi kini beralih ke rasa pedas, gurih, dan beraroma bawang putih. 

Demi memenuhi permintaan konsumen, para responden juga berencana mendorong produksi makanan premium selama lima tahun ke depan dan menciptakan rasa yang terinspirasi dari hidangan asal Korea, Jepang, atau negara lainnya yang sedang populer di platform TikTok.

Baca juga : Tantangan Pangan Sehat Jadi Sorotan di Food Ingredients Asia 2024

Cek Artikel:  Upaya Mendukung Merek Lelahl Berkembang

Tetapi, riset ini menunjukkan bahwa masih banyak perusahaan makanan yang kesulitan dalam menciptakan rasa makanan baru untuk memenuhi permintaan pasar

“Kami melihat konsumen kini semakin tertarik dengan rasa makanan yang trending. Hal ini tentunya dapat menjadi peluang. Sayangnya, banyak mitra kami di Indonesia yang menghadapi berbagai tantangan dalam menciptakan rasa pedas yang inovatif. Beberapa tantangan tersebut adalah kesulitan mengikuti tren pasar dan preferensi konsumen yang cepat berubah, tidak mampu merealisasikan inovasi baru dengan cepat, dan menghadapi regulasi yang kompleks,” kata Vice President of Specialty Flavours & Ingredients, McCormick Asia, Betty Juliana Tan, di Jakarta, Minggu (1/9).

Bermitra dengan McCormick tentunya akan menguntungkan para pelaku usaha karena mereka akan mendapatkan wawasan mendalam untuk menciptakan makanan dengan menggabungkan rasa yang tepat dan menggugah selera sehingga mereka dapat menjadi lebih unggul di industri. 

Cek Artikel:  Meningkatkan Efisiensi Bisnis dengan QLola by BRI Internet Banking, Begini Metodenya

McCormick merupakan perusahaan tedepan dalam cita rasa dan pemilik brand makanan konsumen kelas dunia.

“Tentunya, kami memahami tantangan yang dihadapi pelaku usaha dalam mengembangkan produk baru yang sesuai dengan selera konsumen dan keinginan mereka untuk segera meluncurkan produknya ke pasar dengan cepat tanpa hambatan. Kami berharap konsumen Indonesia juga dapat merasakan semangat kami yang senantiasa ingin menciptakan rasa baru dalam makanan,” tambahnya.
 
Selain menjadi pelopor makanan pedas di dunia, McCormick telah melakukan berbagai riset global sejak tahun 1984 melalui McCormick Science Institute. McCormick akan hadir pada ajang FIA Jakarta untuk memperkenalkan konsep dan tren terbaru terkait makanan pedas di Hall A2-J08. (J-3)

Mungkin Anda Menyukai