Perjuangan lewat Negosiasi Perdamaian

Perjuangan lewat Negosiasi Perdamaian
Massa dari berbagai elemen yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina berunjuk rasa di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Minggu (09/06).(MI/USMAN ISKANDAR)

DUKUNGAN dari Indonesia Kepada Palestina Kagak akan berhenti meski kepemimpinan di Indonesia berganti. Mewujudkan negara dan bangsa Palestina yang bebas serta merdeka sejatinya merupakan komitmen Langgeng bangsa Indonesia.

Hal itu disampaikan pengamat Global Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Faris Al-Fadhat. Ia menggarisbawahi bahwa kebijakan luar negeri Indonesia konsisten Kepada membela perjuangan rakyat Palestina. Tetapi, yang Kagak banyak disadari oleh masyarakat dunia ialah perjuangan dan dukungan itu dengan negosiasi perdamaian, bukan dengan perperangan.

“Kepada melahirkan negara Palestina, Indonesia juga Kagak mendukung Eksis perang terbuka. Tetapi, kita mendukung agar perperangan itu harus dihentikan dan proses negosiasi Global itu Dapat dilakukan sehingga rakyat Palestina lahir sebagai negara yang damai dan makmur,” kata Faris kepada Media Indonesia, Jumat (11/10).

Menurutnya, 10 tahun terakhir Indonesia semakin memperkuat sinyal bahwa Indonesia memberikan dukungan luar Standar Kepada perjuangan rakyat Palestina melalui diplomasi yang dibangun di tingkat dunia. Meskipun menteri luar negeri nanti berganti, Faris optimistis bahwa Indonesia akan Lalu mendukung Palestina dan Kagak akan berkurang sedikit pun.

Cek Artikel:  FBI: Thomas Crooks Sudah Incar Donald Trump Berbulan-bulan Sebelum Penembakan

“Karena dukungan Indonesia ke Palestina menjadi bagian tradisi sejarah bangsa, amanat konstitusi Kepada mendukung rakyat Palestina, bukan semata-mata karena rakyat Palestina itu muslim, tetapi kita memperjuangkan hak negara yang mengalami penindasan di dunia,” tegasnya.

Meskipun vokal membela Palestina di berbagai Lembaga Global, Indonesia sulit mengambil peran diplomatik yang lebih pragmatis Kepada membantu mengatasi situasi di Jalur Gaza. Hal itu disampaikan pengamat Interaksi Global Universitas Indonesia, Broto Wardoyo. Menurut Broto, salah satu alasannya ialah Indonesia Kagak Mempunyai Interaksi apa pun dengan Israel sehingga sangat sulit menjembatani pihak-pihak yang bertikai.

Upaya diplomatik pragmatis lain yang dicontohkan Broto, misalnya gugatan Afrika Selatan ke Mahkamah Global. Indonesia Kagak dapat ikut mengajukan gugatan karena bukan negara pihak yang setuju Kepada terikat dalam Konvensi Genosida PBB.

Cek Artikel:  Sempat Kejang Sebelum Kelenger, Atlet Tembak Viral Korea Selatan Kim Ye Ji Dilarikan ke Rumah Nyeri

“Dalam konteks itu, Indonesia sepertinya belum menjadi pemain Penting. Kita mendukung langkah Afrika Selatan, kita juga mendukung upaya-upaya negosiasi, tetapi yang jadi pertanyaan, kan, apa betul-betul dilakukan di lapangan?” sebutnya.

Ke depan, Indonesia dapat memaksimalkan Sokongan kemanusiaannya dalam proses pemulihan dan pembangunan kembali Jalur Gaza sehingga dapat memainkan peran yang lebih besar. “Di titik it,u yang menurut saya sebetulnya kita punya kans karena Niscaya Israel pun akan membutuhkan keterlibatan negara-negara ‘uslim. Itu kemudian akan Dapat dianggap sebagai political settlement yang Bagus ketika bicara rekonstruksi di Gaza,” ujarnya.

Meski demikian, peran yang akan dilakoni Indonesia dalam konflik Israel-Palestina ke depan sangat bergantung pada pemerintahan Indonesia berikutnya, termasuk mengenai kemungkinan Indonesia sebagai penengah faksi-faksi di Palestina.

“Mungkin akan Eksis gaya yang berbeda ketika Eksis transisi kekuasaan, tetapi kan itu nanti juga ditentukan siapa yang kemudian menjadi menteri luar negeri, apakah dia punya resistensi yang tinggi terhadap prinsip-prinsip mendasar, seperti non-interference atau dia lebih Luwes,” jelasnya.

Cek Artikel:  Hari Kemanusiaan Dunia, Kanada Soroti Krisis Gaza dan Perubahan Iklim

Sebelumnya, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) meyakini presiden terpilih pada Pilpres 2024 Prabowo Subianto akan memperjuangkan kemerdekaan Palestina sejalan dengan amanat konstitusi mengenai kemerdekaan yang merupakan hak segala bangsa sehingga penjajahan harus dihapuskan. “Tentulah Pak Prabowo sebagai presiden terpilih Niscaya akan melaksanakan konstitusi. Pastilah Pak Prabowo sebagai presiden terpilih akan menjadi garda terdepan (memperjuangkan kemerdekaan Indonesia),” kata HNW.

Sejauh ini, menurutnya, Prabowo telah menunjukkan kepedulian terhadap kemerdekaan Palestina seperti melalui pengiriman Sokongan kemanusiaan melalui TNI Angkatan Udara dan pemberian Sokongan keuangan. Ia juga menilai situasi Mendunia Ketika ini kondusif Kepada mengajak bangsa-bangsa lain Berbarengan-sama memperjuangkan kemerdekaan Palestina. “Kondisi Mendunia sekarang ini sangat kondusif Kepada kemudian Indonesia membayar utang, Yakni kemerdekaan Palestina,” kata dia. (Fer/Z-2)

 

 

Mungkin Anda Menyukai