Peringatan Badai Geomagnetik G3 Aurora Borealis Mungkin Terlihat Hingga California

Peringatan Badai Geomagnetik G3: Aurora Borealis Mungkin Terlihat Hingga California
SWPC NOAA mengeluarkan peringatan badai geomagnetik G3 yang dipicu oleh dua peristiwa matahari besar. (NOAA)

KOMBINASI dari peristiwa matahari yang kuat telah mendorong Pusat Prediksi Cuaca Antariksa (SWPC) dari National Oceanic and Atmospheric (NOAA) untuk mengeluarkan peringatan badai geomagnetik, Selasa (16/9)).

Ini adalah kabar baik bagi mereka yang ingin melihat cahaya utara (aurora borealis), karena badai geomagnetik yang diprediksi dapat memicu aurora hingga ke garis lintang tengah (sekitar 50°) dan sejauh selatan California, Missouri, dan Oregon.

Apa penyebabnya?

Dalam hal ini, sebenarnya ada dua.

Baca juga : Langit Inggris Kembali Dihiasi Aurora Borealis

Pertama adalah semburan besar plasma dan medan magnet yang dikenal sebagai coronal mass ejection (CME) yang dilepaskan dari matahari selama semburan matahari kelas X yang kolosal—kelas semburan matahari yang paling kuat—pada 14 September. Semburan matahari X4.5 mencapai puncaknya pada pukul 11:29 EDT (15:29 GMT) dan merupakan semburan matahari terbesar kelima dalam siklus matahari saat ini.

Cek Artikel:  11 Penyebab Baterai iPhone Boros, Berikut Tipsnya

CME yang dilepaskan selama semburan X saat ini bergerak menuju Bumi dan diprediksi akan tiba hari ini (16 September). CME membawa atom bermuatan listrik yang dikenal sebagai ion. Ketika mereka bertabrakan dengan magnetosfer Bumi, mereka dapat memicu badai geomagnetik. 

Selama badai ini, ion-ion berinteraksi dengan gas-gas di atmosfer Bumi, memancarkan energi berupa cahaya. Sinar inilah yang kita lihat sebagai aurora borealis di Belahan Bumi Utara dan aurora australis di Belahan Bumi Selatan.

Baca juga : Pesona Langit Tiongkok Berhias Aurora Borealis dan Bintang Anjlok

Penyebab kedua adalah lubang korona di sisi matahari yang menghadap Bumi. Lubang korona muncul sebagai wilayah gelap di korona (atmosfer luar) matahari. Mereka memiliki struktur garis medan magnet terbuka yang memungkinkan angin matahari keluar lebih mudah ke luar angkasa. Kategori angin matahari yang relatif cepat ini, ditambah dengan pengaruh CME yang masuk, telah menyebabkan dikeluarkannya peringatan badai geomagnetik G3.

Cek Artikel:  Fitur Baru Google, School Time, Mudahkan Orangtua Memantau Anak

NOAA mengklasifikasikan badai geomagnetik menggunakan skala G yang mengukur intensitasnya, mulai dari G1 untuk badai kecil hingga G5 untuk badai yang paling ekstrem. Kondisi G3 yang kuat Senin (16/9), yang berarti kita mungkin akan menyaksikan pertunjukan aurora yang spektakuler, karena kondisi “kecil” G1 sebelumnya pada 29/30 Juli masih mampu memicu cahaya utara yang memukau di seluruh AS dan Kanada.

Bilaman badai geomagnetik akan terjadi?

Kondisi badai geomagnetik G3 terjadi pada 16 September, meskipun waktu pastinya belum dapat dipastikan.

Seperti cuaca di Bumi, cuaca antariksa tidak dapat diprediksi dengan akurat dan sulit untuk diramalkan. Meskipun peringatan badai geomagnetik pada tingkat ini jarang terjadi, terkadang badai tersebut bisa saja melemah dan tidak terjadi.

Cek Artikel:  Penemuan Sepasang Lubang Hitam Supermasif Terdekat di Alam Semesta oleh NASA dan Hubble

“Prediksi NOAA & NASA menunjukkan kedatangan badai kapan saja antara pukul 06:00 UTC hingga 18:00 UTC pada 16 September. Kemungkinan badai akan tiba di sisi akhir, mungkin teralihkan lebih jauh ke timur oleh aliran angin matahari yang cepat,” tulis fisikawan cuaca antariksa Tamitha Skov dalam sebuah unggahan di X. (space/Z-3)

Mungkin Anda Menyukai