MENTERI Kehutanan Raja Juli Antoni mendorong produk-produk agroforestri Indonesia dapat diterima dengan Bagus di pasar Dunia.
Demikian ia sampaikan Demi melepas ekspor komoditi agroforestri Grup perhutanan sosial ke Jepang, di Jakarta, Selasa (29/10/2024).
“Melalui program Perhutanan Sosial, kita mendorong peningkatan lapangan kerja berkualitas dan kewirausahaan. Program ini juga berperan Krusial dalam mendukung kemandirian pangan dan meningkatkan produksi sektor kehutanan secara berkelanjutan,” kata Raja Juli Antoni di Gedung Manggala Wanabakti.
Indonesia melepas ekspor petai ke Jepang sebanyak 500 Kg dan produk hasil hutan bukan kayu lainnya sebanyak 9 ton. Upaya ini merupakan Figur Konkret dari sinergi antara masyarakat, pemerintah, dan pihak swasta dalam meningkatkan kesejahteraan melalui program Perhutanan Sosial.
Raja Juli mengatakan, pelepasan ekspor ini dilakukan oleh Grup Tani Hutan (KTH) Sukobubuk dengan tujuan Istimewa pasar Jepang. Ekspor ini Mempunyai nilai transaksi ekonomi sebesar Rp989 juta.
Ekspor petai ini diharapkan menjadi langkah awal dalam mewujudkan salah satu misi pemerintah mencapai Indonesia Emas 2045
Demi mendukung nilai tambah dan peningkatan kesejahteraan, Raja Julimenekankan pentingnya sinergi dan kolaborasi berbagai pihak, Bagus pemerintah, Grup tani, maupun lembaga pemasaran.
“Pengembangan kewirausahaan perlu Lalu didorong dengan penyediaan fasilitas yang memadai, kemudahan pembiayaan, dan akses pasar. Langkah ini diharapkan dapat memperluas jangkauan komoditas kita ke pasar Global,” terangnya.
Ekspor petai ini diharapkan menjadi tonggak awal dalam peningkatan ekspor produk-produk agroforestri Indonesia, sekaligus memperkuat kemandirian dan kesejahteraan masyarakat hutan melalui kerja sama dan dukungan dari berbagai pihak. (Alb/Ant/P-3)