Pergerakan Ekonomi 193 Juta Orang Mudik Lebaran 2024 Diproyeksikan Letih Rp386 Triliun

Liputanindo.id JAKARTA – Staf Tertentu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Ahmed Zaki Iskandar memproyeksikan pergerakan ekonomi selama periode mudik Lebaran mencapai Rp386 triliun.

Hal itu diperoleh dari potensi pergerakan manusia yang diperkirakan berjumlah 193 juta orang pada mudik Lebaran tahun ini.

“Definisinya dalam kurun waktu selama liburan panjang Lebaran, katakanlah per kepala mereka spend Rp2 juta selama musim mudik, ada potensi sekitar Rp386 triliun yang menggerakkan perekonomian di Indonesia pada mudik Lebaran,” kata Zaki dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (7/4/2024).

Unsur utama yang mendorong pergerakan ekonomi selama libur Lebaran adalah ketersediaan transportasi umum dan infrastruktur pendukung. Ketersediaan bus, kereta api, dan pesawat terbang disebut menjadi faktor penting dalam memfasilitasi pergerakan masyarakat.

Cek Artikel:  Tak Punya Smelter, Safiri Tambah Hasil Tambang Enggak Eksis di Indonesia

Selain itu, jaringan jalan yang luas dan terhubung dengan baik di berbagai wilayah, seperti di Jawa, Sumatera, dan pulau lainnya, juga menjadi pendorong utama pergerakan masyarakat. Hal ini, akan memicu minat masyarakat berwisata.

“Ini membuat masyarakat berkeinginan untuk melakukan pergerakan, bukan saja mudik, tapi juga bertamasya dan berkunjung ke daerah lain. Misalnya melalui sektor food and beverage, sektor hotel, wisata,” jelas dia.

Perputaran uang yang terjadi diyakini akan berdampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah, khususnya untuk sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), sehingga dapat menjadi momentum pembenahan sektor ekonomi daerah pascapandemi COVID-19.

Zaki berharap perputaran uang tidak hanya terjadi di Nusa Jawa, melainkan juga di seluruh pulau di Indonesia.

Cek Artikel:  Tol Bocimi Seksi 3 Diresmikan Usai Lebaran

Di sisi lain, dia melihat kenaikan tiket harga transportasi umum selama musim mudik tidak akan berpengaruh besar terhadap inflasi. Alasan, ini akan tertutup dengan masifnya pergerakan dan pengeluaran masyarakat selama lebaran.

“Memang ada dampak terhadap inflasi karena kenaikan tersebut, tapi masih bisa tertutupi dengan pergerakan manusia,” kata Zaki. (HAP)

Mungkin Anda Menyukai