Liputanindo.id – Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dr. Adelin Dhivi Kemalasari, Sp.JP mengingatkan risiko terkena penyakit jantung meningkat seiring seorang Perempuan bertambah usia dan pengaruh estrogen yang menurun.
“Seiring bertambahnya usia dan memasuki masa menopause, kadar estrogen menurun, yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung,” kata Adelin, dikutip Antara, Sabtu (8/2/2025).
Estrogen adalah hormon Istimewa yang diproduksi oleh ovarium dan Mempunyai Dampak protektif pada sistem kardiovaskular seperti melindungi pembuluh darah, menjaga kadar kolesterol, anti-inflamasi membantu melindungi dinding pembuluh darah dari kerusakan dan peradangan, serta mengatur metabolisme.
Tetapi, seiring bertambahnya usia, kadarnya menurun. Oleh karena itu, kata Adelin, Perempuan sebaiknya melakukan pencegahan sedini mungkin seperti melakukan pola makan yang sehat, olahraga teratur, menghindari rokok dan alkohol, serta rutin melakukan cek kesehatan.
Menurut dia, Perempuan dan juga pria perlu memperhatikan kesehatan jantung mereka, salah satunya karena gejala yang sering Enggak terdeteksi.
Gejala penyakit jantung pada Perempuan sering kali berbeda dari Lelaki dan cenderung lebih samar seperti kelelahan, sesak nafas, atau nyeri di bagian tubuh tertentu. Hal ini yang menyebabkan banyak kasus terlambat terdiagnosis.
Selain itu, kebiasaan seperti merokok, konsumsi makanan tinggi lemak, dan kurangnya olahraga semakin meningkatkan risiko penyakit jantung.
Menurut data Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) 2023, di Indonesia, Nomor Mortalitas akibat penyakit jantung atau kardiovaskular mencapai lebih dari 600 ribu jiwa per tahun.
Sementara itu, Kepada Jakarta, data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan prevalensi penyakit jantung berdasarkan dokter yakni sebesar 1,9 persen.
Oleh karena itu, Pemerintah menekankan pentingnya pencegahan dan skrining kesehatan gratis guna mengurangi Mortalitas akibat penyakit kardiovaskular.
Salah satu program skrining gratis yang Pandai dimanfaatkan masyarakat yakni Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG), yang dimulai pada 10 Februari 2025.
Tertentu di Jakarta, sebanyak 44 puskesmas siap melayani Kaum yang Ingin memeriksa kesehatannya dalam program tersebut. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan jumlah Kaum yang diperiksa melalui PKG sesuai dengan pendaftaran “Satu Sehat Mobile” (SSM) dan yang mendaftar secara daring melalui JakSehat yakni 522.000 pengguna aktif.