Usai meminta namanya tidak diseret dalam konflik di Partai Demokrat, Kepala Staf Presiden atau KSP Moeldoko malah menyatakan bersedia memimpin Partai Demokrat menggantikan Agus Harimurti Yudhoyono. Sungguh luar biasa. Itu memicu anggapan bahwa Moeldoko tidak hanya bersedia menggantikan AHY, melainkan ikut menyutradarai pelaksanaan KLB Partai Demokrat.
Moeldoko juga dianggap sebagai seorang yang ambisius. Bukan salah memang. Karena tidak ada yang melarang orang untuk memiliki ambisi politik, asal memenuhi aturan. Hanya saja, Moeldoko saat ini masih menjadi penyelenggara negara. Karena itu, banyak pihak menantikan sikap Presiden Jokowi.
SBY memuji integritas Presiden Jokowi, yang dianggapnya, berbeda dengan Moeldoko. SBY juga mengaku menyesal sempat mempercayai Moeldoko untuk menjabat sebagai Panglima TNI. Aksinya mengkudeta Partai Demokrat dianggap hanya mendatangkan rasa malu bagi keluarga besar TNI.