Percepatan Transisi Kekuatan, PLN Grup Sinergi Bangun Infrastruktur Gasifikasi Pembangkit

Akselerasi Transisi Energi, PLN Grup Sinergi Bangun Infrastruktur Gasifikasi Pembangkit
Sinergi PLN Grup untuk mengembangkan energi bersih.(Dok PLN EPI)

PT PLN (Persero) dan PT PLN Kekuatan Esensial Indonesia (PLN EPI) menandatangani nota kesepahaman untuk pemanfaatan lahan milik PLN dalam pembangunan infrastruktur gas sebagai upaya mengakselerasi transisi energi bersih di Indonesia.
  
Kerja sama penguatan infrastruktur ini melingkupi onshore regasification unit (ORU) dan saluran pipa (pipeline) guna mendukung pembangkit listrik tenaga gas di wilayah Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara, dan Papua.

EVP General Affairs PLN, Arsyadhany Akmala Putri, dalam keterangan di Jakarta, Minggu (6/10), menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan langkah strategis bagi PLN dan PLN EPI.
  
Ia menekankan pentingnya optimalisasi aset melalui konsep bisnis yang lebih inovatif, seperti kerja sama berbasis revenue sharing dan pemanfaatan lahan untuk penanaman tanaman energi yang juga mendukung ESG (Environmental, Social, and Governance).
  
Sebagai divisi yang bertanggung jawab atas pengelolaan seluruh aset properti PLN, Arsyadhani menyampaikan pihaknya terus mendorong agar aset-aset yang ada dapat dimanfaatkan secara maksimal, baik untuk keperluan operasional kelistrikan maupun nonoperasional.
  
“Dengan jumlah aset yang sangat besar, termasuk lebih dari 100.000 bidang tanah yang tersebar di seluruh Indonesia, kami siap mendukung penuh rencana pembangunan infrastruktur gasifikasi ini,” ujar Arsyadhany sebagaimana dilansir dari Antara.
  
Direktur BBM dan Gas PLN EPI, Rakhmad Dewanto menekankan bahwa proyek gasifikasi ini merupakan salah satu langkah besar PLN dalam mendukung ketahanan energi nasional.
  
“Dengan kerja sama ini, kita mampu memanfaatkan lahan yang sudah ada untuk pembangunan infrastruktur gasifikasi di 22 titik strategis, dengan target utama menggantikan penggunaan BBM dengan gas alam cair (LNG). Langkah ini tidak hanya akan menghemat biaya operasional PLN, tetapi juga memberikan dampak signifikan dalam transisi energi bersih di Indonesia,” ujar Rakhmad.
  
Ia juga mengatakan sinergi ini mendukung pengembangan industri lokal, terutama di wilayah Sulawesi yang menjadi salah satu pusat kegiatan smelter di Indonesia.
  
“Gasifikasi ini tidak hanya untuk pembangkit listrik, tetapi juga mendukung sektor industri seperti smelter yang sangat membutuhkan energi bersih dan efisien. Kami optimis bahwa kolaborasi ini akan menjadi model bisnis yang berhasil di masa depan,” tambah Rakhmad. (Ant/J-3)

Cek Artikel:  Melalui Pemberdayaan, BRI Nomort Potensi Klaster Buah Kelengkeng di Tuban

Mungkin Anda Menyukai