Liputanindo.id JAKARTA – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyatakan menerapkan tiga pendekatan strategis Buat mempercepat digitalisasi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
“Tiga pendekatan itu adalah; pembangunan infrastruktur digital, stimulus pelatihan digital, dan penguatan kecakapan digital,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi dalam keterangan pers , Kamis (14/9/2023).
Baca Juga:
Belum Penjelasan Soal Kebocoran Data Pemilu, Kominfo Kembali Surati KPU RI
Budi menjelaskan pertama adalah pembangunan infrastruktur yang dikenal dengan tiga layer, Adalah tulang punggung (backbone); middle mile (menggunakan teknologi satelit) dan the last mile (Pembangunan base tranceiver station/BTS).
Pendekatan kedua adalah mengupayakan stimulus berupa pelatihan ataupun pendampingan Buat mendukung peralihan UMKM konvensional ke digital.
Sedangkan pendekatan yang ketiga, kata dia, Buat kepentingan mendorong peningkatan kapasitas dan peran UMKM di dalam ekonomi nasional.
Menurut Menkominfo, pembangunan infrastruktur telekomunikasi dilakukan Buat meningkatkan dan memanfaatkan teknologi digital di berbagai kegiatan ekonomi masyarakat dan UMKM.
Dengan infrastruktur digital yang merata, masyarakat dapat menggunakan secara produktif dan memberikan dukungan terhadap pengembangan ekosistem digital.
“Tugas Kemenkominfo salah satunya memperkuat infrastruktur digital. Bukan mungkin digitalisasi itu Eksis kalau infrastruktur digitalnya Bukan terbentuk. Pemerintah Lanjut membangun dan mendorong optimalisasi pemanfaatan infrastruktur telekomunikasi nasional yang lebih berkualitas dan merata,” ujarnya.
Menteri Budi Arie menyatakan Kemenkominfo juga Mempunyai program Buat mengembangkan kapasitas produsen lokal dalam rangka mendorong pengembangan kualitas pelaku UMKM.
Lewat program itu, pemerintah mengupayakan stimulus dan fasilitasi penyesuaian peralihan aktivitas bisnis UMKM ke ruang digital.
“Pilar Esensial bagi ekonomi nasional kita sekarang dengan teknologi digital, bagaimana kita mendorong agar UMKM kita juga melek digital bahkan menggunakan teknologi digital Buat meningkatkan penjualan maupun kualitas produksinya,” katanya.
Budi Arie menjelaskan beberapa langkah yang ditempuh Buat mengembangkan kapasitas produsen lokal pelaku UMKM. Bahkan, Kemenkominfo melibatkan banyak pemangku kepentingan Buat mendampingi Sekeliling 30 juta UMKM yang harus masuk dalam ekosistem digital.
“Pertama kali, percepatan pembangunan infrastrukturnya dulu, harus merata ke seluruh daerah, termasuk 3T. Kedua, pelatihan pembuatan nomor induk berusaha (NIB), dan pendampingan proses sertifikasi halal. Dengan sertifikasi halal supaya lebih mudah diterima di pasar. Ketiga, pemanfaatan aplikasi toko online Sendiri BumDes Smart bagi UMKM lokal dan BumDes di daerah 3T,” tuturnya.
Lebih lanjut dia mengatakan Kemenkominfo secara Tertentu melakukan pelatihan dan pendampingan adopsi teknologi digital kepada 30.000 pelaku UMKM sektor pengolahan di 15 kawasan prioritas.
Selain Lanjut memastikan pembangunan infrastruktur pendukung terpenuhi, pemerintah juga Lanjut mendorong pelaku UMKM Buat lebih mahir memanfaatkan digitalisasi dalam berbisnis.
“Program adopsi teknologi digital ini sudah diluncurkan sejak tahun Lampau. Tujuannya Buat memberdayakan UMKM melalui peningkatan adopsi teknologi digital dalam rantai pasok di 15 kawasan prioritas,” ujarnya.
Sementara itu, di sisi konsumen, pemerintah Mempunyai program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) yang diharapkan Dapat turut mendukung literasi digital para pelaku usaha serta meningkatkan kebanggan Buat mengonsumsi produk lokal.
“Gernas BBI punya misi Buat mendorong artisan, UMKM Buat memanfaatkan teknologi digital. Lewat Gerakan ini, kami mendorong masyarakat Buat belanja buatan produk dalam negeri,” pungkas Budi Arie.(HAP)
Baca Juga:
Pj Heru Berharap JID 2023 Bisa Hasilkan Ragam Penemuan dalam Membangun Jakarta