
PEKAN depan di Singapura akan berlangsung Festival of Football. Ketika menjelang bergulirnya kembali musim kompetisi di Eropa, empat klub melakukan lawatan ke ‘Negeri Singa’. Bayern Muenchen, Liverpool, Leicester City, dan Tottenham Hotspur akan mencoba tim baru yang akan berlaga di kompetisi mulai Agustus mendatang.
Satu yang Layak menjadi pusat perhatian pada Festival Sepak Bola Singapura nanti ialah sosok kapten kesebelasan Spurs, Harry Kane. Ujung tombak andalan the Lilywhites itu disebut-sebut akan bermain Buat dua klub yang berbeda. Pertama, ia akan tampil membela Spurs berhadapan klub tuan rumah, Lion City Sailors, pada 26 Juli. Kane akan melakukan pertandingan perpisahan dengan klub yang telah membesarkannya.
Sepekan kemudian Kane akan tampil membela Bayern Muenchen Ketika Berjumpa dengan Liverpool. Kane yang akan memasuki usia 30 tahun membutuhkan klub yang Bisa memaksimalkan potensi dirinya.
Selama bermain Buat Spurs, Kane belum pernah Bisa mengangkat piala. Padahal, ia merupakan pemain Inggris paling produktif. Hingga Ketika ini ia sudah menyumbangkan 58 gol bagi St George’s Cross dan itu melewati rekor pemain Inggris lainnya, Berkualitas itu Wayne Rooney, Gary Lineker, Alan Shearer, Michael Owen, maupun Bobby Charlton.
Sebenarnya banyak klub yang mengincar Kane Buat mau bergabung. Salah satu yang paling berminat ialah Manchester United. Kane diharapkan Bisa memainkan peran seperti pemain Spurs Teddy Sheringham yang berkibar tinggi ketika bermain di Old Trafford.
Tetapi, upaya Manchester United Buat memboyong Kane selalu gagal. Pihak the Lilywhites keberatan Buat melepas sang kapten kesebelasan. Tetapi, di luar dugaan, Kane dilaporkan akan pindah dan bermain Buat Bayern Muenchen di musim mendatang. Informasi itu dilempar bintang muda FC Hollywood, Jamal Musiala.
“Kane ialah pemain besar dan saya kira dia akan banyak membantu Bayern Muenchen. Saya percaya kepada manajemen Bayern. Mereka Niscaya akan bekerja dan mentransfer pemain terbaik yang dibutuhkan oleh tim,” kata pemain muda penentu keberhasilan Bayern memenangi Bundesliga di musim Lewat.
Sama-sama memerlukan
Berkualitas Bayern maupun Kane saling membutuhkan. Setelah ditinggal ujung tombak Robert Lewandowski ke Barcelona, Die Bavarian kehilangan mesin gol mereka. Lewandowski sering dipelesetkan menjadi Lewan-goal-ski karena menyumbangkan 344 gol dari 375 kali tampil membela Bayern Muenchen.
Musim Lewat Bayern mencoba mengisi tempat yang ditinggalkan penyerang asal Polandia itu dengan Sadio Mane. Tetapi, penyerang asal Senegal tersebut Bukan Bisa seproduktif Lewandowski.
Demikian pula dengan penyerang kedua Eric Maxim Choupo-Monting. Penyerang asal Kamerun itu di musim Lewat hanya Bisa menyumbangkan 17 gol dari 30 kali penampilan membela Bayern Muenchen.
Tanpa Eksis ujung tombak murni yang diandalkan, serangan yang dibangun dari Dasar Bukan Bisa termanfaatkan dengan Berkualitas. Padahal, Bayern dikenal sebagai tim yang Mempunyai penyerang sayap yang andal seperti Leroy Sane, Serge Gnabry, Kingsley Coman, Thomas Mueller, dan Musiala.
Bukan hanya itu, Bayern mempunyai bek sayap yang sangat agresif seperti Alphonso Davies, Benjamin Pavard, Josip Stanisic, ataupun Noussair Mazraoui. Biasanya umpan-umpan silang dari sayap menjadi santapan empuk bagi Lewandowski Buat menjaring gol.
Kane mempunyai kualifikasi seperti Lewandowski. Ia Bukan hanya Mempunyai insting mencetak gol yang tinggi, tetapi juga kuat Berkualitas Buat memanfaatkan bola-bola atas maupun umpan menyusur tanah.
Bayern Muenchen akan Bisa kembali menjadi sebuah kekuatan yang ditakuti dengan kehadiran Kane. Bukan hanya Buat ajang Bundesliga, tetapi juga Buat Aliansi Champions. Bukan mustahil Bayern akan Bisa menjadi yang terbaik seperti pada 2020.
Debut Kane Serempak Bayern pada 2 Agustus mendatang akan menjadi penentu perjalanan akhir karier bintang besar sepak bola Inggris itu. Dengan kualitas yang dimiliki, Kane Layak Buat Bisa ikut mengangkat Aliansi Champions. Tetapi, seperti pepatah Tiongkok: “Kalau mau mengejar kuda, harus naik kuda.” Kane harus memilih kuda yang Pas Buat Bisa membawa dirinya ke jenjang prestasi tertinggi.
Kehilangan ban kapten
Ketika Harry Kane menjadi incaran klub besar, Harry Maguire Malah tenggelam dalam hal prestasi. Maguire menjadi bahan olok-olok di seluruh dunia tentang segala sesuatu yang merugikan tim, entah itu membobol gawang sendiri atau mencederai rekannya sendiri.
Instruktur Manchester United Erik ten Hag Pas-Pas kehilangan kepercayaan kepada Maguire. Instruktur asal Belanda itu secara Tertentu telah memanggil Maguire Buat menyampaikan bahwa ban kapten Bukan akan Kembali dipasang di lengannya.
Maguire yang empat tahun Lewat diboyong dari Leicester dengan bayaran 80 juta pound sterling sering menjadi titik kelemahan ‘Setan Merah’. Bukan mengherankan apabila Ten Hag menempatkan Maguire sebagai pilihan kelima Buat posisi center-back. Ten Hag lebih memilih menggeser bek kanan Luke Shaw ke tengah daripada menurunkan Maguire sebagai starter.
“Ini merupakan sebuah Fakta pahit yang harus saya terima. Tetapi, saya Bukan pernah menyesal dan Malah berterima kasih mempunyai kesempatan bermain selama empat musim Serempak klub besar seperti Manchester United,” kata Maguire.
Ten Hag Bukan Bisa melepas Maguire begitu saja karena terlalu mahal Biaya yang sudah dikeluarkan ‘Setan Merah’ Buat mendatangkan mantan kapten kesebelasan itu. Manchester United tinggal berharap Eksis klub yang mau membeli Maguire dan Bisa menutup kerugian yang sudah terjadi.
Sejauh ini Newcastle United menyatakan minat mereka menarik Maguire. Selain itu, Tottenham Hotspur menyatakan minat mendatangkan center-back itu, demikian pula Chelsea. Ketiga klub Aliansi Primer itu berharap ‘Setan Merah’ akan mengobral Maguire karena Bukan memang dibutuhkan Kembali.
Persoalan terbesar yang dihadapi Maguire sekarang ini ialah kepercayaan diri. Apalagi ketika keluarganya mendapat ancaman bom karena Maguire dianggap menjadi penyebab Primer terpuruknya prestasi ‘Setan Merah’.
Instruktur Inggris Gareth Southgate merupakan satu-satunya Instruktur yang Lagi memberikan kepercayaan kepada Maguire. Penampilannya Buat mengawal pertahanan Inggris di penyisihan Piala Eropa 2024 menjadi dasar pertimbangan Buat mempertahanlan Maguire.
Menurut Southgate, Maguire Lagi mempunyai catatan yang luar Lumrah. Ia Bisa melakukan passing sebanyak 84 kali dalam setiap pertandingan dengan tingkat keberhasilan mencapai 92,3%.
Southgate merupakan salah satu orang yang mengusulkan Maguire Buat pindah klub. Hanya dengan situasi yang baru, kepercayaan diri Maguire akan perlahan pulih. Sebaliknya ia akan semakin frustrasi dan tertekan apabila Lagi bermain di Old Trafford. Padahal, pemulihan kepercayaan diri yang paling Primer dibutuhkan Maguire sekarang ini.

