Perang Strategi Diprediksi Ronai Pilgub Jawa Tengah

Perang Strategi Diprediksi Warnai Pilgub Jawa Tengah
Suasana Gedung KPU RI, Jakarta Pusat, menjelang Pilkada 2024, Senin (12/8/2024).(Dok.MI)

PEMILIHAN Gubernur (Pilgub) Jawa Tengah diprediksi tidak hanya diwarnai kepopuleran para pasangan calon kepala daerahnya, tetapi juga diwarnai perang strategi untuk merayu para pemilih.

Pemantauan Media Indonesia Minggu (8/9), meskipun belum memasuki masa kampanye calon kepala daerah di Pilgub Jawa Tengah, namun suasana politik di provinsi ini sudah mulai memanas dengan dipastikan majunya dua pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah yakni Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen dan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi yang mulai berkeliling menyosialisasikan diri ke daerah.

Melangkah untuk mencapai kemenangan dalam perang bintang di Pilgub Jawa Tengah, pasangan calon Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen telah mendeklarasikan tim pemenangan.

Baca juga : Elite PDIP Birui Andika Lebih Pas Maju di Pilgub Jawa Tengah

Tak tanggung-tanggung, ada 200 orang dikukuhkan dengan sejumlah purnawirawan jenderal di dalamnya baik sebagai dewan pembina, dewan penasihat, dan dewan pakar hingga pelaksanaan.

Sejumlah purnawirawan di tim Luthfi-Taj Yasin antara lain sebagai Ketua Tim Pemenangan Letnan Jenderal TNI (Purn) Anto Mukti Putranto (AM Putranto), di Dewan Pembinaan ada Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdulrachman, Jenderal Polisi (Purn) Sutarman, Letnan Jenderal TNI (Purn) Bibit Waluyo, Komjen (Purn) Ari Dono Sukmanto, Letnan Jendral TNI (Purn) Bakti Agus Fadjari dan Mayjen TNI (Purn) Tolo Nugroho.

Cek Artikel:  KPU Sebut Restriksi Biaya Kampanye Dibedakan Tergantung Daerah

“Saya diutus oleh presiden terpilih Pak Prabowo Subianto untuk membantu memenangkan pasangan Ahmad Luthfi dan Taj Yasin,” kata AM Purwanto seusai pengukuhan Tim Pemenangan di Semarang, Sabtu. (8/9).

Baca juga : Cagub Jawa Tengah Andika Perkasa Minta Kader PDIP Masifkan Sosialisasi

Meskipun belum secara resmi membentuk tim pemenangan, kubu pasangan calon Andika Perkasa-Hendrar Prihadi juga diperkirakan akan bertabur bintang. Hal ini mengingat calon Gubernur Jawa Tengah ini merupakan mantan Panglima TNI yang masih mempunyai pengaruh cukup kuat di TNI, selain tentunya didukung tokoh-tokoh yang masih mempunyai pengaruh di Jawa Tengah seperti mantan Gubernur Ganjar Pranowo.

“Saya siap menjadi juru bicara di tim pemenangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi, selain sebagai kader PDIP kedua calon ini juga telah membantu saya saat pilpres, maka diminta atau tidak saya tetap akan mensukseskan kandidat ini,” kata Ganjar Pranowo.

Cek Artikel:  Ikut Pilkada DKI, Seskab Pramono belum Serta-Merta Mundur dari Jabatannya

Ahli Politik Universitas Diponegoro (Undip) Semarang Wahid Abdurrahman mengatakan kedua pasangan calon punya kualitas mumpuni dan berpengalaman di bidangnya masing-masing, karena kualitas dua pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah mempunyai rekam jejak dan proses panjang dalam kematangan sebagai bakal calon.

Baca juga : Pilgub Jawa Tengah Dipastikan Jadi Pertarungan Ahmad Luthfi vs Andika Perkasa

Calon Gubernur Andika Perkasa, ungkap Wahid Abdurrahman, merupakan mantan Panglima TNI yang cukup dikenal masyarakat. Sedangkan Ahmad Luthfi merupakan mantan Kepala Polda Jawa Tengah yang lama bertugas di provinsi ini. Hendrar Prihadi alias Hendi juga sukses saat menjabat Wali Kota Semarang. Kemudian, Taj Yasin Maimoen berpengalaman sebagai Wakil Gubernur Jawa Tengah serta punya jaringan santri.

Cek Artikel:  Kagak Memenuhi Syarat, Pengganti Cawabup Maros Suhartina masih Digodok

Dari sisi kekuatan parpol pengusung, menurut Wahid Abdurrahman, pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen didukung koalisi gemuk yang mempunyai basis massa cukup besar seperti Partai Gerindra, PAN, Partai Golkar, PSI, Partai Demokrat, PPP, PKB, Partai NasDem, dan PKS mempunyai peluang cukup besar.

Sedangkan pasangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi yang diusung PDIP, lanjut Wahid Abdurrahman, tidak dapat dipandang enteng karena pengalaman yang sudah teruji memenangkan Pemilu Gubernur Jawa Tengah beberapa kali.

“Dengan kekuatan sendiri, PDIP lebih mudah berkonsolidasi di samping mempunyai basis tradisional, jaringannya terbukti, dan teruji,” tambahnya.

Meskipun masih terlalu dini untuk melihat siapa yang lebih unggul satu sama lainnya, namun saat ini konsolidasi sudah masif dilakukan kedua pasangan calon dan titik krusial persaingan kedua pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah diperkirakan akan terlihat jelang pemilihan pada Oktober-November mendatang. (AS/J-3)

 

Mungkin Anda Menyukai