Perang di Gaza Dikhawatirkan Merembet ke Tepi Barat

Perang di Gaza Dikhawatirkan Merembet ke Tepi Barat
Borrell mengkhawatirkan Tepi Barat akan menjadi ‘Gaza baru’.(Anadolu)

DIPLOMAT senior Uni Eropa Josep Borrell menyebut ada potensi Israel memperluas perang yang terjadi di Gaza ke Tepi Barat. Dia mengkhawatirkan Tepi Barat akan menjadi ‘Gaza baru’ yang kecamuk kekerasannya hingga sekarang belum berakhir.

Hal itu disampaikannya dalam pidato pada pertemuan tingkat menteri Perserikatan Negara Arab di Kairo, Mesir, Selasa (10/9) waktu setempat. Kekerasan di Gaza ditengarai potensial meluas ke wilayah Tepi Barat. Pasalnya, tingkat kekerasa di Tepi Barat sudah menunjukkan tanda peningkatan.

Borrell menyebut ada indikasi intensi kubu Israel bakal memicu provokasi di sana untuk memuluskan pencaplokan wilayah. “Tanpa tindakan, Tepi Barat akan menjadi Gaza baru dan Gaza akan menjadi Tepi Barat baru, karena gerakan pemukim sedang mempersiapkan pemukiman baru,” kata Borrell dilansir Middle East Eye, Rabu (11/9).

Cek Artikel:  Otoritas Jerman tidak Menutup Kemungkinan Motif Terorisme di Solingen

Baca juga : Israel Dibangun atas Dasar Supremasi Yahudi

Sejak perang di Gaza meletus, kerentanan di Tepi Barat yang diduduki Israel turut meningkat. Kekerasan di sana mencuat bersamaan dengan perang yang dimulai setelah kelompok Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober 2023 lalu. Borrell mengatakan Israel membuka front baru dengan tujuan yang jelas yaitu mengubah Tepi Barat menjadi Gaza baru dengan mendelegitimasi otoritas Palestina dan memicu provokasi.

Israel, kata Borrell, tidak malu-malu mengatakan kepada dunia bahwa satu-satunya cara untuk mencapai penyelesaian damai adalah dengan mencaplok Tepi Barat dan Gaza. Menurutnya, kelompok di pemerintah Israel akan terus berusaha menggagalkan usaha untuk pengakuan terhadap Palestina.

Cek Artikel:  Belasan Orang Ditangkap Usai Terlibat Balap Liar di Hong Kong, Delapan Mobil Modifikasi Disita

Beberapa menteri Israel baru-baru ini menyerukan untuk meningkatkan operasi militer di Tepi Barat. “Jernih bahwa prospek solusi dua negara yang telah kita ulangi terus semakin surut sedangkan masyarakat internasional yang menyesalkan, merasakan, dan mengutuknya merasa sulit untuk bertindak,” imbuhnya.

Di Tepi Barat terdapat tiga juta warga Palestina. Kurang Lebih 490.000 warga Israel juga tercatat tinggal di Tepi Barat meski ilegal menurut hukum internasional. Uni Eropa mengatakan mendapat laporan meningkatnya izin pembangunan permukiman warga Israel di Tepi Barat pada tahun lalu.

Sejak perang Gaza dimulai pada 7 Oktober, kementerian kesehatan Palestina mencatat sedikitnya 662 warga Palestina di Tepi Barat terbunuh akibat aksi kubu Israel. Sementara itu, menurut pejabat Israel, setidaknya 23 warga Israel termasuk anggota pasukan keamanan tewas di Tepi Barat. (I-2)

Cek Artikel:  Kantor Kepresidenan Korea Selatan: Pembahasan Kuota Mahasiswa Pandai Dibicarakan Asal Masuk Intelek

Mungkin Anda Menyukai