Perang Darat, Hizbullah Klaim Tewaskan Sejumlah Tentara Israel

Perang Darat, Hizbullah Klaim Tewaskan Sejumlah Tentara Israel
Perang Israel-Hizbullah.(Al Jazeera)

HIZBULLAH bentrok dengan tentara Israel pada Minggu (13/10) yang menargetkan pasukan dan kendaraan dengan alat peledak dan rudal.Ini sebagai bagian dari upaya untuk mencegah invasi biadab Israel ke Libanon selatan, kata kantor media Hizbullah dalam pernyataan.

Golongan Libanon itu mengatakan para pejuangnya telah bertempur selama hampir satu jam dengan pasukan Israel di suatu desa perbatasan Libanon, karena serangan meningkat dua minggu setelah invasi Israel.

Selama upaya pasukan infanteri musuh Israel untuk menyusup ke desa Al-Qawzah dari sisi selatan pada pukul 13:15 waktu setempat, para pejuang Hizbullah bentrok dengan militer Israel menggunakan senapan mesin dan, “Bentrokan masih berlangsung,” kata pernyataan itu.

Baca juga : UNIFIL Punya Laskar dari 50 Negara, Indonesia Terbanyak

Kurang Lebih pukul 09:30, Hizbullah meluncurkan operasi salvo roket di pangkalan Tira al-Karmel di Haifa selatan, Israel. TV Al Manar melaporkan itu dengan mengutip kantor media Hizbullah.

Upaya keras untuk mencegah invasi itu dilakukan setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Minggu meminta kepala PBB untuk memindahkan pasukan penjaga perdamaian PBB yang ditempatkan di Libanon selatan keluar dari jalan yang berbahaya.

Permohonan Netanyahu kepada Sekjen PBB Antonio Guterres disampaikan sehari setelah Laskar Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa di Libanon, yang dikenal sebagai UNIFIL, menolak untuk mundur dari daerah perbatasan meskipun lima anggotanya terluka dalam tembakan Israel dalam beberapa hari terakhir. Penarikan pasukan itu akan mencakup 29 posisinya di selatan Libanon.

Cek Artikel:  Breaking News: Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh Tewas Terbunuh di Iran

Baca juga : Telepon Guterres, Netanyahu Minta UNIFIL Harus Dievakuasi Sekarang

Hizbullah juga menembakkan salvo roket ke pasukan Israel di kota Maroun al-Ras, Libanon, dan peluru artileri ke tempat berkumpul pasukan di barak Zabadin di Shebaa Farms yang diduduki Israel.

Di dalam negara Israel, para pejuang Hizbullah menargetkan dan langsung menyerang barak Zarit dengan roket dan rudal Burkan serta menargetkan tempat berkumpul pasukan musuh Israel di permukiman Shomera dengan salvo roket.

Mereka kemudian meluncurkan rentetan roket ke pasukan penyerang di kota Libanon, Khallet Warda, di sekitar Aita Al-Shaab.

Baca juga : Tentara Israel Bangun Pos Dekat Laskar Penjaga Perdamaian PBB

Hizbullah juga meledakkan alat peledak saat pasukan Israel mencoba menyerbu wilayah Tel al-Madwar di kota Ramyeh, menewaskan dan melukai beberapa dari mereka.

Golongan Libanon itu juga mengatakan bahwa mereka menargetkan dua lokasi tentara Israel di lepas perbatasan selatan Libanon.

Hizbullah juga meluncurkan rudal berpemandu yang menargetkan pasukan Israel dan kendaraan lapis baja di sekitar lokasi Ramia. Mereka juga menargetkan pasukan yang ditempatkan di lokasi Tal Shaar. Golongan itu mencatat bahwa beberapa orang tewas dan terluka dalam kedua serangan itu.

Cek Artikel:  Usai Lantik Muhammad Yunus, Pakistan Sayai Tertarik Mempererat Kerja Sama dengan Bangladesh

Baca juga : PBB Niscayakan Laskar Penjaga Perdamaian Libanon UNIFIL Lanjutkan Misi

Semalam, kelompok perlawanan Libanon itu mengebom posisi tentara Israel dengan salvo roket di Mailiya di Galilea barat Israel utara dan menargetkan pasukan Israel yang ditempatkan di permukiman Manara yang terletak hampir tepat di perbatasan Libanon-Israel.

Mengakhiri daftar operasinya pagi ini, Hizbullah menegaskan kembali bahwa pihaknya siap untuk membela Libanon dan tidak akan ragu untuk menghalangi, “Kesombongan dan agresi,” tentara Israel yang menyerang di selatan. Ia menambahkan bahwa operasinya untuk mendukung warga Palestina di Gaza dan membela rakyat Libanon.

Setidaknya 25 tentara Israel terluka, beberapa dalam kondisi serius, akibat pertempuran yang sedang berlangsung di Libanon selatan, menurut situs web Israel Walla. Para tentara yang terluka dipindahkan ke rumah sakit di seluruh negeri, dengan beberapa dalam kondisi kritis.

Seorang juru bicara tentara Israel melaporkan sebelumnya bahwa seorang prajurit cadangan dari Batalyon 9220 terluka parah dalam pertempuran di Libanon selatan. Dalam insiden lain, seorang perwira tempur dari batalion yang sama juga terluka parah.

Hizbullah menuduh pasukan Israel menggunakan bom klaster yang dilarang secara internasional dalam serangan di daerah antara kota Hanin dan Tayri di Libanon selatan. “Tentara musuh menargetkan kota Hanin dan Tayri dengan rudal yang membawa amunisi tandan,yang dilarang menurut hukum internasional,” kata Hizbullah dalam suatu pernyataan.

Cek Artikel:  Israel Jamin Laskarnya Mundur Total dari Koridor Philadelphi

Golongan perlawanan Libanon itu tidak terkejut dengan kejahatan biadab baru yang menambah serangkaian kejahatan Israel yang sedang berlangsung terhadap rakyat Libanon dan Palestina.

Sementara itu, Palang Merah Libanon mengatakan paramedisnya terkena serangan Israel pada Minggu saat mendatangi lokasi serangan sebelumnya di selatan, yang mengakibatkan mereka mengalami luka ringan.

“Setelah serangan udara terhadap sebuah rumah di Sirbin, tim ambulans Palang Merah Libanon dikirim ke tempat kejadian dengan berkoordinasi bersama pasukan penjaga perdamaian PBB,” kata Palang Merah dalam pernyataan.

“Ketika tim sedang mencari korban untuk diselamatkan, rumah itu terkena serangan untuk kedua kali yang mengakibatkan gegar otak pada para relawan dan kerusakan pada dua ambulans,” katanya. Ia menambahkan paramedis mengalami luka ringan.

Israel memperluas serangan udaranya di Libanon, menghantam wilayah di dalam dan luar benteng tradisional Hizbullah. Pesawat tempur Israel menyerang masjid berusia 100 tahun di suatu desa dekat perbatasan pada Minggu, kata Kantor Informasi Nasional (NNA) resmi Libanon.

Pada Sabtu, satu pasar di kota selatan Nabatiyeh menjadi sasaran. Terjadi juga serangan mematikan sepeda motor di desa Muslim Syiah dalam daerah pegunungan yang sebagian besar penduduknya beragama Kristen dan satu lagi di Libanon utara, kata kementerian kesehatan. (Z-2)

Mungkin Anda Menyukai