Peraih Nobel Perdamaian Sebut Gaza Seperti Jepang setelah Bom Nuklir

Peraih Nobel Perdamaian Sebut Gaza Seperti Jepang setelah Bom Nuklir
Ilustrasi.(123 RF)

SITUASI anak-anak di Jalur Gaza mirip dengan Jepang, setelah bom nuklir menjatuhkan serangan pada akhir Perang Dunia II, kata Toshiyuki Mimaki, ketua bersama Nihon Hidankyo yang merupakan kelompok pemenang Hadiah Nobel Perdamaian yang terdiri dari penyintas bom atom Hiroshima dan Nagasaki.

“Di Gaza, anak-anak yang berdarah dipegang oleh orang tua mereka. Ini seperti di Jepang 80 tahun yang lalu,” kata Mimaki.

Anak-anak di Hiroshima dan Nagasaki, lanjutnya, kehilangan ayah dan ibu mereka dalam perang itu.

Baca juga : Sepak Bola Menghibur Anak-Anak Pengungsi dari Gaza di Qatar

“Rakyat menginginkan perdamaian. Tetapi, para politisi bersikeras melancarkan perang dengan mengatakan, Kami tidak akan berhenti sampai kami menang. Saya rasa hal ini berlaku untuk Rusia dan Israel dan saya selalu bertanya-tanya apakah kekuatan Perserikatan Bangsa-Bangsa tidak dapat menghentikannya,” ucapnya.

Cek Artikel:  Paus Fransiskus Merestui, Terungkap Dalih Uskup Bogor Pascalis Bruno Tolak Diangkat Jadi Kardinal

Ia juga mengingatkan bahwa senjata nuklir tidak membawa perdamaian. Tetapi, katanya, senjata nuklir bisa digunakan oleh teroris.

“Apabila Rusia menggunakannya untuk melawan Ukraina, atau Israel untuk menyerang Gaza, maka hal ini tidak akan berhenti di situ saja,” tuturnya.

Baca juga : Nihon Hidankyo Menangkan Hadiah Nobel Perdamaian 2024

Mimaki berusia tiga tahun ketika bom atom dijatuhkan di Hiroshima pada 6 Agustus 1945 yang menewaskan 140.000 orang.

Tiga hari kemudian, bom lain menghantam Nagasaki dan menewaskan 70.000 orang lainnya. Jepang menyerah pada 15 Agustus 1945, mengakhiri Perang Dunia II.

Hadiah Nobel Perdamaian 2024 dianugerahkan kepada Nihon Hidankyo, sebuah gerakan akar rumput yang mewakili para penyintas bom atom tahun 1945 di Hiroshima dan Nagasaki, yang dikenal sebagai Hibakusha.

Cek Artikel:  1 Jurnalis Tewas, 2 Terluka akibat Serangan Israel

Nihon Hidankyo yang didirikan pada 1956, telah menjadi suara bagi para penyintas bom atom, memberikan kesaksian tentang kengerian perang nuklir dan menganjurkan penghapusan senjata nuklir secara total. (Ant/Z-6)

 

Mungkin Anda Menyukai