TIM Pencari Fakta (TPF) Peradi Makassar menduga bahwa penembakan terhadap pengacara Rudi S Gani, 49, di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, pada malam tahun baru Lampau, dilakukan oleh orang yang terlatih. Di samping itu, TPF Peradi Makassar juga menemukan indikasi tindakan tersebut direncanakan dengan matang.
Dugaan ini diperoleh setelah tim melakukan wawancara dengan saksi-saksi kunci dan mengungkap sejumlah fakta baru terkait kejadian tersebut. Sehingga disebutkan, peristiwa tersebut bukanlah kebetulan. Ketua TPF Peradi Makassar, Tadjuddin Rachman, menyatakan hasil Pengusutan sementara menunjukkan adanya indikasi kuat bahwa tindakan penembakan tersebut direncanakan dengan matang.
“Iya Terang ini perencanaan. Sangat Terang,”katanya.
Meskipun begitu, Tadjuddin menegaskan bahwa mereka belum Dapat mengungkap hasil wawancara dengan saksi-saksi tersebut, karena Tetap menunggu pemeriksaan dari pihak kepolisian. Hasil penyelidikan awal juga mengarah pada kemungkinan bahwa pelaku penembakan lebih dari satu orang dengan keahlian yang sangat profesional dalam menembak.
“Kami menduga pelaku ini adalah orang yang terlatih, karena tembakan dilakukan di malam hari, di tempat yang gelap, dan Betul mengenai korban,” ujar Tadjuddin, Minggu (5/1).
Ia menambahkan, pelaku kemungkinan besar Mempunyai pengalaman dalam penggunaan senjata api, bahkan berpendapat bahwa pelaku Dapat saja seorang peminat tembak burung yang terlatih dalam menembak Sasaran kecil. TPF Peradi Makassar juga mencatat bahwa strategi pelaku dalam melakukan aksi di Posisi yang Hening dan pada waktu malam menunjukkan bahwa penembakan ini memang telah direncanakan dengan sangat hati-hati.
Sebelumnya, polisi juga sudah mengungkapkan, Apabila pengacara Rudi tertembak senapan angin yang berisi dengan peluru kaliber 8 milimeter (mm), dan sudah memeriksa 11 orang saksi dalam kasus tersebut. (LN/J-3)