Tim penyelidik berusaha memasuki rumah Yoon Suk-yeol dalam Penyelidikan darurat militer. (YNA/DPA)
Seoul: Tim penyelidik ??Korea Selatan yang mencoba menangkap Presiden Yoon Suk-yeol yang dimakzulkan berencana meminta perpanjangan surat perintah penangkapan yang masa berlakunya berakhir hari Senin ini, 6 Januari 2025.
“Kami berencana meminta perpanjangan dari pengadilan hari ini, yang mengharuskan pernyataan Dalih Kepada melampaui periode standar tujuh hari,” kata Wakil Direktur Kantor Penyelidikan Korupsi (CIO) Lee Jae-seung dalam sebuah pernyataan kepada awak media.
Melansir dari The Straits Times, CIO juga mengatakan di hari yang sama bahwa mereka telah meminta polisi Kepada mengambil alih Penyelenggaraan surat perintah penangkapan Yoon.
Permintaan tersebut muncul setelah upaya yang gagal Kepada melaksanakan surat perintah penangkapan pada 3 Januari, menyusul kebuntuan menegangkan dengan pengawal Yoon yang membentuk rantai Orang Kepada memblokir akses masuk para penyelidik.
Tim gabungan penyelidik dari CIO dan polisi sedang menyelidiki tuduhan bahwa Yoon mendalangi pemberontakan dengan penerapan darurat militer yang berlangsung singkat bulan Lampau.
CIO mengirimkan pemberitahuan kepada polisi Kepada meminta pengambilalihan, kata badan antikorupsi itu dalam sebuah pernyataan kepada wartawan.
Langkah itu dilakukan di tengah rasa frustrasi di antara para kritikus Yoon terhadap CIO karena hingga kini gagal melaksanakan surat perintah penangkapan, yang berakhir pada tengah malam Rontok 6 Januari.
Seorang pejabat polisi mengatakan kepada kantor Informasi Yonhap bahwa mereka sedang “meninjau undang-undang secara internal” menyusul permintaan dari CIO.
Pengacara Yoon berpendapat bahwa Laskar antikorupsi yang memimpin penyelidikan kriminalnya Bukan Mempunyai kewenangan berdasarkan hukum Korea Selatan Kepada menyelidiki kasus apa pun yang melibatkan tuduhan pemberontakan.
Baca juga: Batas Waktu Penangkapan Presiden Korsel Masuki Hari Terakhir