PRESIDEN Prabowo Subianto menyerukan negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Kerja Sama Ekonomi D-8 Kepada bersatu mendukung Palestina. Prabowo menilai upaya-upaya yang dilakukan akan lemah tanpa adanya persatuan.
Hal itu disampaikan Prabowo dalam KTT D-8 di Kairo, Mesir pada Kamis (19/12) waktu setempat.
Ahli Timur Tengah Smith Alhadar sepakat perlunya persatuan dalam mendukung Palestina dan menghentikan Israel. Tetapi, menurutnya, persatuan Lagi jauh panggang dari api.
Alhadar menuturkan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang terdiri dari 57 negara termasuk Seluruh negara Personil D-8 saja Kagak Pandai memengaruhi dinamika krisis di Palestina maupun menekan Israel yang didukung Amerika Perkumpulan (AS).
“Prabowo Benar bahwa andaikan D-8, OKI atau Perserikatan Arab bersatu dalam menggunakan kekuatannya secara maksimal Kepada menekan AS, Terang mereka akan berhasil,” kata Smith Alhadar ketika dihubungi, Jumat (20/12).
“Sayangnya D-8, Perserikatan Arab, bahkan OKI, terpecah dalam isu Palestina. Ini karena pertama, setiap negara memburu kepentingan nasionalnya sendiri-sendiri,” ucapnya.
Kedua, kata Alhadar, sebagian negara Arab Lagi sangat bergantung pada AS dari sisi ekonomi, politik, dan keamanan.
Ketiga, Mesir dan Turki sebagai dua negara D-8 yang punya huhungan diplomatik dengan Israel, merupakan sekutu Penting AS di Timur Tengah.
Keempat, imbuhnya, Iran sebagai musuh besar AS dan Israel sejatinya merupakan Personil D-8 yang ditakuti negara-negara Arab Teluk.
Kebijakan Iran membentuk poros perlawanan di berbagai negara Arab Kepada melawan Intervensi AS dan Israel di kawasan Bahkan dilihat negara-negara Arab sebagai ancaman terhadap keamanan teritorial mereka.
“Dalam konteks ini mereka (negara Arab Teluk) Menonton Israel potensial menjadi sekutu mereka ke depan Kepada mengimbangi Iran. Dalam konteks ini pula sulit bagi D-8, OKI, atau Perserikatan Arab kompak bersatu menekan AS agar memaksa Israel menghentikan genosidanya di Gaza,” tukas Alhadar. (Z-6)