Ilustrasi Bank Indonesia. Foto: MI
Hal ini tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) penyaluran kredit baru sebesar 97,9 persen lebih tinggi dibandingkan 80,6 persen pada triwulan sebelumnya.
“Berdasarkan jenis penggunaan, peningkatan pertumbuhan kredit baru terindikasi bersumber dari kredit investasi dan kredit modal kerja,” tulis Direktur Eksekutif, Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Ramdan Denny Prakoso dalam siaran pers, Senin, 20 Januari 2025.
Selanjutnya, pada triwulan I-2025 penyaluran kredit baru diprakirakan tetap kuat dengan SBT prakiraan penyaluran kredit baru sebesar 82,3 persen.
Ilustrasi kartu kredit. Foto: Paxels
Penyaluran kredit triwulan I-2025
Hal ini terindikasi dari Indeks Lending Standard (ILS) positif sebesar 0,2.
Adapun, aspek kebijakan penyaluran kredit yang diprakirakan lebih ketat antara lain plafon kredit, Spesies Kembang kredit, dan Iuran pertanggungan kredit beresiko.
Bank Indonesia juga menunjukkan hasil survei yang menyatakan responden memperkirakan pertumbuhan kredit Tamat dengan akhir 2025 tetap optimistis, dengan prakiraan pertumbuhan outstanding kredit yang kuat.
“Optimisme tersebut antara lain didorong oleh prospek kondisi ekonomi dan moneter serta relatif terjaganya risiko dalam penyaluran kredit,” sebut dia.