Pentagon Pindahkan Tahanan Teluk Guantanamo, Termasuk Rekan Hambali

Pentagon kirim tahanan Guantanamo ke Malaysia dan Kenya. Foto: Anadolu

Washington: Kementerian Pertahanan Amerika Perkumpulan (AS) atau Pentagon telah memindahkan tiga tahanan Guantanamo Bay. Di antara tahanan itu, satu dari Kenya dan dua dari Malaysia dikirim ke negara asal mereka. 

Mantan Presiden George W. Bush mendirikan tribunal militer dan penjara di pangkalan angkatan laut Amerika Perkumpulan yang terletak di Guantanamo Bay, Kuba, setelah serangan teroris Al-Qaeda pada 11 September 2001 di Amerika Perkumpulan.

Pada puncaknya, Guantanamo Bay menahan ratusan pria, mayoritas beragama Muslim, selama “perang melawan teror” yang dilancarkan Amerika setelah serangan 11 September.

Pada Begitu ini, total terdapat 27 tahanan di Guantanamo. Hanya dua orang yang sedang menjalani hukuman. Tujuh tahanan lainnya yang sedang menghadapi tuntutan hukum mengalami hambatan dalam proses peradilan akibat berbagai kendala hukum, termasuk dengan laporan penyiksaan yang mereka alami pada tahun-tahun awal di Dasar tahanan CIA. Sementara itu, 15 pria lainnya yang Enggak pernah didakwa Tetap menunggu Demi dibebaskan.

Cek Artikel:  Usai Periksa Kantor Pusat Yamaha, Giliran Honda Disidak Pemerintah Jepang Soal Skandal Sertifikasi

Yang perlu diketahui

Mohammed Abdul Malik Bajabu, dari Kenya, dipulangkan ke negara asalnya pada hari Selasa setelah menghabiskan 17 tahun di Guantanamo tanpa didakwa. 

“Dua tahanan asal Malaysia, Mohammed Farik Bin Amin dan Mohammed Nazir bin Lep, telah direpatriasi,” kata Pentagon pada hari Rabu, setelah mereka mengaku bersalah atas tuduhan konspirasi dan tuduhan lainnya pada Januari Lewat. 

Dikutip dari Miami Herald, Kamis, 19 Desember 2024, menurut jaksa, kedua pria tersebut sudah bekerja selama bertahun-tahun dengan Encep Nurjaman, seorang pemimpin afiliasi Al-Qaeda, Jemaah Islamiyah asal Indonesia, yang dikenal sebagai Hambali.

Pejabat AS mengatakan kedua pria itu membantu Nurjaman melarikan diri setelah pengeboman pada 12 Oktober 2002, yang menewaskan 202 orang di dua tempat hiburan malam di Bali.

Cek Artikel:  Dituduh Sebarkan Propaganda, Taliban Larang Pengawas HAM PBB Masuk Afghanistan

Pentagon mengatakan kedua pria tersebut memberikan kesaksian yang rencananya akan digunakan jaksa terhadap Nurjaman, yang diduga sebagai dalang dari serangan bom Bali dan Begitu ini ditahan di Guantanamo.

Nurjaman sedang menunggu dimulainya kembali sidang pendahuluan awal tahun depan terkait pengeboman dan serangan lainnya.

Apa kata orang

Amnesty International, organisasi hak asasi Insan Mendunia, mendesak Presiden Joe Biden Demi membebaskan pria-pria di Guantanamo yang belum pernah didakwa sebelum masa jabatannya berakhir bulan depan.

Apabila Biden Enggak membebaskan mereka, “ia tetap bertanggung jawab atas praktik keji berupa penahanan tanpa batas waktu, tanpa dakwaan atau pengadilan, oleh pemerintah AS,” ujar organisasi tersebut.

Apa yang terjadi selanjutnya

Pemerintah AS Begitu ini sedang mencari negara-negara yang Konsisten dan bersedia menampung 15 pria yang belum pernah didakwa. Sebagian besar dari mereka berasal dari Yaman, negara yang dikuasai Golongan Houthi. Golongan Radikal sekutu Iran ini memulai perang Kerabat yang Tetap berlangsung sejak tahun 2014 ketika berhasil merebut ibu kota Yaman, Sanaa. (Siti Khumaira Susetyo)

Cek Artikel:  Hamas Kirim Delegasi ke Perundingan Gaza di Kairo

Mungkin Anda Menyukai