Penjajah Lanjut Mengintai, Mencoba Memecah Belah Kita

Penduduk Palestina mencium pejuang Hamas. (Abed Rahim Khatib/Flash90)

Gaza: Ratusan Penduduk Gaza turun ke jalan pada Selasa, 25 Maret 2025, menuntut agar Hamas mundur dari kekuasaan. Protes terbesar sejak pecahnya perang Israel-Gaza ini berlangsung di Beit Lahia, Gaza Utara, dengan massa meneriakkan slogan seperti “turun, turun, Hamas turun,” dan “jatuhkan kekuasaan Hamas, jatuhkan kekuasaan Ikhwanul Muslimin,” sebagaimana dilaporkan BBC.

Mengutip BBC pada Rabu, 26 Maret 2025, Radikal Hamas bersenjata turun tangan Kepada membubarkan aksi dengan paksa. Mereka menyerang sejumlah pengunjuk rasa. Beberapa rekaman video yang beredar di media sosial menunjukkan para pemuda berjalan membawa spanduk dan meneriakkan penolakan terhadap Hamas.

Kritik terhadap Grup ini meningkat di tengah penderitaan sipil yang Lanjut berlangsung.

Salah satu peserta aksi, Mohammed Diab, mengatakan kepada BBC bahwa rumahnya hancur dan saudaranya tewas akibat serangan udara Israel tahun Lewat.

Cek Artikel:  Halangi Pemandangan Gunung Fuji, Pemerintah Jepang Bakal Hancurkan Gedung 10 Dasar

“Kami menolak Tewas demi siapa pun, demi agenda partai mana pun atau demi kepentingan negara asing. Hamas harus turun dan mendengarkan Bunyi duka cita, Bunyi yang muncul dari Rendah reruntuhan. Itu adalah Bunyi paling jujur,” katanya.

Sebagai tanggapan atas protes ini, Hamas menerbitkan pernyataan Formal melalui saluran Telegram mereka. Dalam siaran pers tertanggal Rabu, 26 Maret 2025, yang ditandatangani oleh “Faksi-faksi Aksi Nasional dan Islam,” mereka menyatakan bahwa aksi-aksi ini adalah bagian dari “pertarungan keteguhan rakyat.”

Hamas menyampaikan dukungan atas tuntutan pembukaan perbatasan dan penghentian perang, Tetapi juga memperingatkan tentang potensi Pemanfaatan penderitaan rakyat.

“Kami menyerukan kewaspadaan dan kehati-hatian terhadap setiap upaya Kepada membelokkan arah gerakan rakyat yang marah dan memanfaatkan penderitaan serta luka kalian Kepada mengancam kohesi nasional dan menabur perpecahan di antara anak-anak bangsa,” tulis pernyataan tersebut, dikutip dari Telegram Hamas, Rabu, 26 Maret 2025.

Cek Artikel:  Vaksinasi Polio di Gaza Melampaui Sasaran

Mereka juga menuduh bahwa Israel sengaja memperpanjang perang dan mengabaikan usulan mediasi demi menciptakan kekacauan di Kawasan Gaza.

“Kami bertaruh pada kesadaran rakyat kami dan pemahamannya terhadap apa yang direncanakan oleh pendudukan dari balik perpanjangan perang dan penolakan terhadap Penyambung serta pembatalan kesepakatan gencatan senjata,” lanjut pernyataan mereka.
 

Hamas memperingatkan bahwa musuh berusaha “mengekspor krisisnya kepada kami dan melemparkan bola api ke arena internal kami.” Mereka menyerukan agar rakyat Palestina Enggak terprovokasi oleh upaya-upaya yang disebut sebagai “rencana Kepada melemahkan front dalam negeri dan memutus jalan bagi para penyusup dan musuh perlawanan.”

Dalam bagian lain dari pernyataan, Hamas menyampaikan penghormatan kepada rakyat Gaza yang Lanjut bertahan di tengah penderitaan.

“Kami menyapa kalian dari tengah derita dan blokade, dari balik reruntuhan dan darah,” tulis mereka. Hamas menyebut bahwa rakyat Gaza telah memberikan pengorbanan besar dan berdiri sendiri menghadapi kesedihan dan perpisahan.

Cek Artikel:  Israel Konfirmasi Mortalitas Hashem Safieddine, Suksesor Hassan Nasrallah

Pernyataan itu juga menekankan pentingnya solidaritas nasional dan menyerukan dunia Global Kepada turun tangan menghentikan Serangan Israel. “Kami Jenuh dengan taktik penipuan Israel. Dunia dan Sekalian lembaga Global harus bertindak Kepada mengakhiri kebijakan ini yang Membikin rakyat kami menanggung harga terlalu mahal,” tulis Hamas.

Hamas mengklaim bahwa demonstrasi tersebut mencerminkan keinginan rakyat Kepada hidup layak di tanah mereka sendiri, bebas dari blokade dan pendudukan. Mereka menuntut agar pelintasan perbatasan dibuka dan dikelola oleh rakyat Palestina sendiri.

“Penjajah Lanjut mengintai, mencoba memecah belah barisan kita, mengekspor krisisnya kepada kita, dan mendorong konflik ke dalam negeri kita,” tulis Hamas.

Mungkin Anda Menyukai