Pengungsi Turki Indah tetapi Suriah adalah Rumah

Pengungsi: Turki Indah tetapi Suriah adalah Rumah
Penduduk Suriah(Al Jazeera)

Penduduk Suriah yang menyelamatkan diri ke Turki selama perang Keluarga di negara mereka, mulai kembali ke Suriah setelah jatuhnya rezim Baath yang berusia 61 tahun. Mereka menganggap Turki sebagai tempat yang indah Tetapi Suriah adalah rumah.

Ibrahim Muta, yang telah menunggu Serempak enam Personil keluarganya Buat kembali ke Hama, mengatakan mereka telah tinggal di Turki selama 11 tahun. “Terima kasih Tuhan, perang telah berakhir. Turki memang indah, tapi rumah kami di Suriah,” katanya.

Sementara itu Hana Hasiko, yang mengantre Serempak anak dan cucunya mengatakan bahwa Turki dan Suriah seperti Keluarga dan mengatakan, “Kami berterima kasih atas segalanya, sekarang kami akan pulang.”

Cek Artikel:  Gaya Atlet Uji Coba Kasur Anti Seks yang Terbuat dari Karton di Olimpiade Paris 2024

Mereka berada di gerbang perbatasan Cilvegozu di Hatay, provinsi tenggara Turki, dan mengantre di gerbang perbatasan Reyhanli pada Senin pagi (9/12) Buat menyelesaikan Mekanisme bea cukai.

Buat mencegah kepadatan, tim gendarmerie mendirikan pos pemeriksaan terpisah Sekeliling 5 kilometer dari perbatasan. Setelah melewati pemeriksaan di pos ini, Penduduk Suriah yang memenuhi syarat Buat menyeberang diarahkan ke gerbang Perbatasan Cilvegozu.

Tim gendarmerie adalah unit keamanan yang bertugas mengatur dan mengawasi Mekanisme di pos pemeriksaan perbatasan Buat memastikan kelancaran proses tanpa adanya kerumunan atau kekacauan.

Cek Artikel:  Ludahi dan Rasis ke Sopir Bus Muslim, Pria di London Diringkus

Adem Muhammed Zin, seorang Penduduk Suriah, mengatakan kepada Anadolu bahwa ia sedang dalam perjalanan menuju Damaskus, kampung halamannya. Ia mengungkapkan kebahagiaannya atas pembebasan negaranya setelah bertahun-tahun konflik.

“Terimakasih Tuhan, jalan kami telah terbuka, Assad telah pergi, dan perang telah berakhir. Saya berada di Istanbul selama 10 tahun. Semoga Allah memberkahi Turki, mereka banyak membantu kami.” katanya.

Selain Adem, Ali Hasiko yang telah menunggu selama 12 tahun Buat dapat kembali ke kampung halamannya Hama, juga menyampaikan terima kasihnya Buat Turki, “Saya berterima kasih kepada Turki karena membuka pintunya Buat kami.” (Anadolu/P-3)

Mungkin Anda Menyukai