Pengungsi di Letak Pergerakan Tanah Cianjur Mulai Terserang Penyakit

Pengungsi di Lokasi Pergerakan Tanah Cianjur Mulai Terserang Penyakit
Kondisi tanah di Letak pergeseran tanah di Desa Wargasari Kecamatan Kadupandak Kabupaten Cianjur relatif Bukan Konsisten yang dipicu Tetap tingginya intensitas curah hujan.(MI)

BEBERAPA pengungsi penyintas pergerakan tanah di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mulai mengalami sejumlah penyakit. Terutama keluhan yang disebabkan Unsur berbasis sanitasi. 

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, Yusman Faisal, mengaku sudah menerima laporan adanya pengungsi yang mengeluhkan sejumlah penyakit. Tetapi Yusman memastikan penyakit tersebut Tetap dikategorikan Lumrah.

“Terdapat, sudah Terdapat beberapa laporannya. Tapi penyakitnya Lumrah, seperti demam. Terdapat juga mengeluh yang gatal-gatal,” kata Yusman dihubungi melalui sambungan telepon, Minggu (1/12). 

Yusman menyebutkan, keluhan gatal-gatal yang dialami pengungsi dimungkinkan karena sanitasi. Alasan, di Letak bencana, Unsur sanitasi kerap menjadi masalah yang memicu penyebaran penyakit. 

Cek Artikel:  Cianjur Saber Hoaks Intensifkan Patroli Siber Hadapi Pilkada 2024

“Misalnya soal penyediaan air Rapi, kalau di Letak bencana biasanya kan jadi permasalahan. Belum Tengah keberadaan toilet. Itu kan Terdapat rasionya. Kalau Bukan salah satu berbanding sepuluh. Artinya, satu toilet itu digunakan Buat sepuluh orang. Kalau yang menggunakannya 30 orang misalnya, ini akan jadi permasalahan,” ungkap dia.

Sejauh ini, tutur Yusman, Bukan Terdapat laporan adanya pengungsi yang menderita penyakit akibat kekurangan asupan makanan. Alasan, pasokan logistik relatif mencukupi. “Donasi sudah sangat cukup. Jadi, tak Terdapat pengungsi atau korban terdampak bencana yang kekurangan asupan makanan,” ungkapnya.

Dinkes sudah mendirikan posko kesehatan di Letak bencana. Upaya itu Buat mewaspadai penyebaran penyakit di kalangan pengungsi.

Cek Artikel:  Pasca Tabrakan Beruntun di Subang, Polisi Razia Dump Truk

“Letak bencana memang cukup rentan terpapar penyakit di kalangan pengungsi. Terutama penyebaran penyakit berbasis sanitasi. Di Letak pergerakan tanah di Kecamatan Takokak dan Kadupandak sudah kita dirikan posko kesehatan. Tim medis Terdapat yang piket memberikan pelayanan kesehatan,” tutur Yusman yang mengaku sudah melakukan mitigasi kerentanan penyebaran penyakit di Letak pascabencana.

Menurutnya, penanganan sanitasi yang Dapat memicu penyebaran penyakit, juga harus melibatkan perangkat daerah lainnya. Pusat perhatian penanganan yang dilakukan Dinkes dilaksanakan di Distrik hilir. Artinya, ketika Terdapat pengungsi yang mengeluh sakit, maka langsung diobati.

“Buat stok obat Kondusif. Tahun ini distribusi obat sangat Kondusif. Kita sudah antisipasi selama setahun, termasuk kalau Terdapat kejadian-kejadian seperti ini (bencana). Makanya kita tak mengusulkan di BTT (biaya tak terduga) karena sudah terpenuhi,” pungkasnya. (M-2)

Cek Artikel:  Telkomsel Rangkul Telkom University Praktikan Prinsip ESG

Mungkin Anda Menyukai