
SOSOK pengganti Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah dinilai perlu menggambarkan Ciri Presiden Prabowo Subianto. Prabowo sejatinya berkarakter tegas dan humanis.
“Dalam melakukan tugasnya, sosok tersebut idealnya harus menggambarkan karakateristik presiden Prabowo. Kalau presidennya sosok yang tegas dan humanistis, maka hal itu seyogyanya tergambar pada utusan khususnya,” kata pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul M Jamiluddin Ritonga kepada Liputanindo.id, Selasa (10/12).
Dia mengatakan pengisi Utusan Spesifik Presiden (UKP) Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan yang diisi Gus Miftah sejatinya tak boleh urakan. Sifat itu Bahkan jadi bumerang.
“Jadi, Tak boleh presidennya humanistis, tapi utusan khususnya urakan. Hal itu tentunya akan menimbulkan Dampak bumerang, seperti yang terjdi pada Gus Miftah,” ucap Jamiluddin.
Sosok tersebut juga mesti memahami Berbagai Ragam Religi yang Terdapat di Indonesia. Dengan pemahaman itu, lanjut dia, pengganti Gus Miftah dapat menjembatani Rekanan antar Religi sehingga dimungkinkan terbinanya kerukunan antar umat beragama.
“Selain itu, syarat diterima oleh Berbagai Ragam Religi diperlukan agar Tak da gap komunikasi. Karena itu diperlukan sosok yang memang Tak resisten bagi Berbagai Ragam Religi,” ujar Jamiluddin. (Fah/I-2)