Pengertian Baby Blues dan Post Partum Disorder, Apa Perbedaannya

Pengertian Baby Blues dan Post Partum Disorder, Apa Perbedaannya?
Ilustrasi(https://rsupsoeradji.id/)

PSIKOLOG klinis dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia Vera Itabiliana Hadiwidjojo S.Psi, M.Psi menyampaikan bahwa baby blues dan depresi seusai melahirkan (post partum disorder) merupakan dua kondisi yang berbeda.

“Dua kondisi tersebut merupakan hal yang berbeda, ini dapat dilihat tergantung dari durasinya,” kata Vera beberapa waktu Lampau.

Vera menjelaskan, baby blues adalah masalah psikologis yang Bisa menimbulkan perasaan sedih, marah, dan cemas pada Perempuan yang baru melahirkan. Kondisi ini biasanya berlangsung selama satu hari Tamat dua minggu.

Baca juga : Kekasih yang belum Siap Diminta Menunda Pernikahan Agar Enggak Alami Baby Blues

Sedangkan perasaan sedih yang terjadi akibat depresi sehabis melahirkan, dia melanjutkan, dapat berlangsung hingga beberapa bulan.

Cek Artikel:  Dokter Prevalensi Anak Terkena Alergi Susu Sapi Mencapai 7,5 Persen

Menurut dia, ibu yang mengalami baby blues Bisa mengalami perubahan emosi seperti menjadi mudah marah, gampang menangis, mudah cemas, dan Segera kelelahan.

Pada ibu yang mengalami depresi sehabis melahirkan, gejala-gejala perubahan emosinya lebih intensif.

Baca juga : Ini Perbedaan Postpartum Depression dan Baby Blues Syndrome Menurut Psikolog

“Gejala depresi setelah melahirkan itu dapat termasuk perasaan sedih yang berkepanjangan, kehilangan minat, kesulitan tidur, dan kesulitan dalam menjalani aktivitas sehari-hari,” kata Vera.

Menurut dia, kondisi baby blues juga dapat berkembang menjadi depresi perinatal yang memerlukan penanganan profesional seperti terapi psikologis dan obat-obatan.

Vera menyampaikan bahwa kondisi baby blues maupun depresi pada Perempuan selepas melahirkan Bisa berdampak Jelek pada kesejahteraan ibu maupun bayi.

Cek Artikel:  Apa yang Perlu Diperiksa Dokter Setelah Mengalami Serangan Jantung

Baca juga : Ini Beda Baby Blues dengan Depresi Pascamelahirkan

Ibu yang mengalami masalah psikologis tersebut Bisa kecapekan karena susah tidur sehingga kondisinya secara keseluruhan menurun. Dalam kondisi yang demikian, ibu akan kesusahan merawat bayinya.

Vera mengatakan bahwa pemberian ASI secara Spesial maupun pembangunan ikatan antara ibu dan bayi pun dapat terganggu kalau ibu mengalami baby blues atau depresi sesudah melahirkan.

“Ini dapat mempengaruhi Rekanan antara ibu dan bayi, termasuk kesulitan dalam berinteraksi dan mengembangkan keterampilan bayi. Bayi yang ibunya mengalami baby blues berkepanjangan mungkin mengalami perkembangan yang Tertahan,” pungkasnya. (Ant/H-2)

Mungkin Anda Menyukai