KEBAKARAN hutan dan lahan (karhutla) meningkat pada Agustus di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, sebagai dampak musim kemarau. Masyarakat pun diminta untuk turut serta mencegah terjadinya karhutla.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Majalengka mencatat 20 kejadian karhutla di Kabupaten Majalengka pada Agustus 2024 dengan lahan yang terbakar mencapai 17,9 hektare.
“Jumlah ini meningkat dibandingkan Juli 2024,” tutur Plt Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Majalengka, Rachmat Kartono, Selasa (3/9).
Baca juga : Waspada Karhutla di Jawa Barat
Sedangkan pada Juli lalu, karhutla di Kabupaten Majalengka terjadi sebanyak empat kejadian.
Karhutla, lanjut Rachmat, mendominasi kejadian kebencanaan di Kabupaten Majalengka selama Agustus. Selain karhutla, selama Agustus 2024 di Kabupaten Majalengka juga terjadi 5 kejadian bencana akibat cuaca ekstrem dan 4 kejadian bencana lainnya.
Kepada penyebab terjadinya karhutla ini menurut Rachmat masih dalam proses penyelidikan.
Baca juga : Pergerakan Tanah dan Longsor di Tasikmalaya, 8 KK Mengungsi
Selanjutnya di musim kemarau ini BPBD juga meminta peran serta masyarakat untuk bersama-sama mencegah terjadinya kebakaran hutan dan
lahan.
Seperti diberitakan sebelumnya, Pemkab Majalengka telah menetapkan masa siaga darurat ancaman bencana kekeringan, kebakaran hutan dan lahan berdasarkan Surat Keputusan (SK) Bupati Majalengka nomor 100.3.3.2/KEP.670-BPB/2024.
“Masa siaga ancaman bencana kekeringan tersebut mulai 1 Juni hingga 31 Oktober 2024,” tutur Rachmat.
Bahkan, status siaga darurat itu dapat diperpanjang atau diperpendek atau dinaikkan statusnya sesuai kebutuhan penyelenggaraan penanganan darurat bencana di lapangan. (UL/J-3)