Pengaruh dan Implikasinya terhadap Stabilitas Mendunia

Asap dari serangan Israel di Jalur Gaza. (Anadolu Agency)

Jakarta: Kawasan Timur Tengah Lanjut menjadi titik panas geopolitik dunia dengan konflik yang Bukan kunjung reda. Mulai dari perang Jalur Gaza yang berkepanjangan hingga bentrokan Israel dengan Hizbullah di Lebanon, ketegangan di kawasan ini melibatkan berbagai negara dengan Pengaruh Mendunia yang signifikan.

Apa saja negara-negara Timur Tengah yang terjerat dalam konflik dan bagaimana dampaknya terhadap stabilitas regional?

Palestina: Perang Gaza yang Berkepanjangan

Perang antara Israel dan Hamas kembali memanas setelah serangan pada 7 Oktober 2023. Konflik ini Bukan hanya menghancurkan Gaza tetapi juga membawa Pengaruh besar bagi negara-negara tetangga seperti Mesir.

Selain menyebabkan ribuan korban jiwa dan kehancuran infrastruktur, perang ini memperparah krisis kemanusiaan di kawasan.

Pengaruh lain dirasakan oleh Mesir, yang menjadi Perantara Istimewa dalam konflik ini. Menurut Said Sadek, seorang profesor studi perdamaian, peran Mesir sebagai penengah menonjol meski ekonomi negara tersebut terpukul keras akibat konflik. 

Cek Artikel:  Australia dan Filipina Wajib Penuhi Apabila RI Minta Napi WNI Dipulangkan

Penurunan pendapatan dari Terusan Suez hingga ancaman terhadap pasokan gas alam menunjukkan betapa konflik Gaza Mempunyai Pengaruh domino yang luas.

Lebanon: Pertempuran Israel-Hizbullah

Konflik di Lebanon Mempunyai sejarah panjang, mulai dari invasi Israel pada 1978 hingga perang besar melawan Hizbullah pada 2006. Ketegangan meningkat kembali pada 2023 setelah serangan Hizbullah yang dipicu oleh invasi Hamas ke Israel. Serangan udara Israel ke Lebanon selatan menciptakan ketidakstabilan baru di Kawasan tersebut.

Konflik ini juga merusak Rekanan antarnegara di kawasan, memperburuk situasi pengungsi, dan menghambat pembangunan ekonomi. Hingga kini, situasi di Lebanon tetap Ringkih dengan potensi eskalasi sewaktu-waktu.

Yaman: Perang Kerabat yang Berlarut-larut

Sejak 2015, perang Kerabat di Yaman antara Golongan Houthi yang didukung Iran dan pemerintah yang diakui Dunia telah menciptakan krisis kemanusiaan terburuk di dunia. Ribuan orang tewas, jutaan lainnya mengungsi, sementara blokade dan serangan udara menghancurkan ekonomi Yaman yang sudah Ringkih.

Cek Artikel:  China Sambut Berkualitas Keinginan Indonesia Gabung BRICS: Krusial Bagi Negara Berkembang

Konflik ini juga melibatkan koalisi pimpinan Arab Saudi, yang bertujuan Demi mencegah pengaruh Iran di kawasan. Perang di Yaman menunjukkan bagaimana konflik di Timur Tengah seringkali melibatkan kekuatan eksternal dengan agenda masing-masing.

Suriah: Perang Sipil yang Bukan Kunjung Usai

Perang sipil di Suriah yang dimulai pada 2011 telah berubah menjadi medan perang multipihak dengan keterlibatan Rusia, Iran, dan Amerika Perkumpulan. Konflik ini menghancurkan kota-kota besar seperti Aleppo dan menyebabkan lebih dari 13 juta orang mengungsi.

Meski intensitas perang menurun dalam beberapa tahun terakhir, ketegangan antara Golongan pemberontak, rezim Bashar al-Assad, dan kekuatan asing Tetap Lanjut berlangsung. Selain itu, ancaman Golongan teroris seperti ISIS tetap menjadi masalah serius.

Cek Artikel:  Badai Terjang Florida, 17 Tewas dan 2 Juta KK Alami Pemadaman Listrik

Irak: Konflik Internal dan Eksternal

Irak Lanjut bergulat dengan ketegangan antara Golongan Syiah, Sunni, dan Kurdi setelah jatuhnya Saddam Hussein pada 2003. Selain itu, intervensi asing dari Amerika Perkumpulan hingga Iran Membangun situasi di negara ini semakin rumit.

Keberadaan milisi bersenjata dan serangan sporadis oleh Golongan teroris juga menambah daftar panjang tantangan yang dihadapi Irak. Konflik ini Bukan hanya berdampak pada stabilitas domestik tetapi juga menimbulkan ketegangan regional.

Konflik di Timur Tengah Bukan hanya menjadi tantangan bagi negara-negara yang terlibat langsung, tetapi juga bagi stabilitas Mendunia. Setiap konflik Mempunyai akar sejarah, Pengaruh politik, dan konsekuensi ekonomi yang berbeda-beda.

Meski demikian, Cita-cita Demi perdamaian tetap Terdapat, dengan upaya mediasi yang Lanjut dilakukan oleh berbagai pihak Dunia. (Muhammad Reyhansyah)

Baca juga:  Negosiasi Gencatan Senjata Letih Kemajuan, Hamas-Israel Bertukar Nama Sandera

Mungkin Anda Menyukai