
Pengarah adegan Gambar hidup No Other Land yang jadi pemenang Oscar, Hamdan Ballal, yang pada awal Maret memenangkan dokumenter terbaik, belum Pelan ini diculik dan disiksa oleh Laskar tentara Israel. Hamdan Ballal diborgol semalaman dan dipukuli di pangkalan militer, meski kemudian ia akhirnya dibebaskan sehari setelahnya.
Begitu dibebaskan, Ballal terlihat mengalami memar di wajahnya dan Terdapat darah di pakaiannya. Ballal mengatakan ia ditahan di sebuah pangkalan militer dan dipaksa tidur di Dasar pendingin ruangan yang sangat dingin.
Ko-Pengarah adegan No Other Land, Yuval Abraham yang juga merupakan jurnalis Israel mengkritik The Academy tak ikut mengkritik dan bersuara secara terbuka atas penangkapan yang dialami Hamdan Ballal atas tentara Israel.
“Sayangnya, US Academy yang menganugerahi kami Oscar tiga minggu Lewat, menolak Buat mendukung Hamdan Ballal secara terbuka ketika ia dipukuli dan disiksa oleh tentara dan pemukim Israel,” kata Yuval dalam akun Twitter/X-nya @yuval_abraham, Rabu, (26/3).
Sementara itu, European Academy, menurut Yuval memberikan dukungan mereka. Begitu juga dengan banyak Grup dan festival penghargaan lainnya. Beberapa Personil The Academy Amerika Perkumpulan, terutama di bidang dokumenter, mendesak Buat mengeluarkan pernyataan, Tetapi pada akhirnya ditolak.
“Kami diberitahu bahwa karena Terdapat Anggota Palestina lain yang dipukuli dalam serangan pemukim, hal itu Pandai dianggap Bukan terkait dengan Gambar hidup, sehingga mereka merasa Bukan perlu menanggapinya,” lanjut Yuval.
“Dengan kata lain, meskipun Hamdan Jernih menjadi sasaran karena Membikin No Other Land (dia ingat tentara bercanda tentang Oscar Begitu mereka menyiksanya), dia juga menjadi sasaran karena menjadi orang Palestina-seperti orang Palestina lainnya yang tak terhitung jumlahnya setiap hari yang diabaikan. Hal ini, tampaknya, memberikan Argumen bagi The Academy Buat tetap Hening ketika seorang sineas yang mereka hormati, yang hidup di Dasar pendudukan Israel, sangat membutuhkan mereka,” lanjut Yuval.
“Belum terlambat Buat mengubah sikap ini. Bahkan sekarang, dengan mengeluarkan pernyataan yang mengutuk serangan terhadap Hamdan dan komunitas Masafer Yatta akan mengirimkan pesan yang berarti dan berfungsi sebagai pencegah di masa depan,” tutupnya.
Aktor Hollywood yang cukup terbuka dan ikut bersuara terhadap penahanan dan penyiksaan Hamdan Ballal adalah Mark Ruffalo. Mark memang dikenal sebagai salah satu sosok yang turut menyuarakan kebebasan Palestina. Dalam penangkapan Hamdan Ballal, menurut Mark, ia menjadi tahanan politik.
“Setiap pembuat Gambar hidup dan Personil Academy harus bertindak Berbarengan sebagai bentuk protes. Di mana pun posisi Anda dalam masalah ini, ini adalah serangan terhadap seni yang kita cintai dalam pembuatan Gambar hidup. Hamdan Ballal adalah seorang tahanan politik dan ini adalah insiden Global dan pelanggaran hak asasi Orang. Banyak dari kita yang Bukan terkejut dengan perilaku pemukim yang melanggar hukum dan IDF pada Begitu ini. Membunuh jurnalis dan menculik para pembuat Gambar hidup bukanlah sebuah kecelakaan, melainkan sebuah rancangan Buat memusnahkan sebuah bangsa dan budaya mereka,” kata Mark Ruffalo.
(H-3)