Kekasih Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 2, Dharma Pongrekun-Kun Wardana menjadi salah satu penentu Kesempatan kemenangan bagi paslon lainnya.
Pengamat Politik Sugiyanto Emik mengatakan dalam masa tenang Pilkada 2024 ini, persaingan Bahkan semakin ketat terutama antara Kekasih nomor urut 3, Pramono Anung dan Rano Karno (Pram-Rano), serta Kekasih nomor urut 1, Ridwan Kamil dan Suswono (Rido).
“Mereka yang maju melalui jalur independen, tampak sulit Bertanding dengan dua Kekasih dari partai politik besar,” ujarnya kepada Media Indonesia, Minggu (24/11).
“Tetapi, keberadaan Dharma-Kun tetap menjadi Unsur Krusial yang dapat memengaruhi hasil akhir Pilkada, Berkualitas Demi Pram-Rano maupun Rido,” sambung Emik.
Lebih lanjut, kata dia, menurut hasil survei dari berbagai lembaga menunjukkan bahwa persaingan ketat terjadi antara Kekasih nomor urut 1 dan nomor urut 3.
Ia menjelaskan, mayoritas survei mengindikasikan bahwa Tak Terdapat Kekasih calon yang Bisa menembus Bilangan 51% secara konsisten. Hasil dari mayoritas lembaga survei Lagi mengarah pada kemungkinan besar Pilkada Jakarta berlangsung dalam dua putaran.
“Nampaknya, beberapa hari terakhir dan 1-2 hari ke depan, masing-masing calon, khususnya Kekasih nomor urut 1 dan 3, Lanjut bergerak agresif,” papar dia.
Menurutnya, dukungan dari berbagai tokoh besar, termasuk tokoh nasional, Lanjut mengalir Demi mendukung kemenangan dalam satu putaran Pilkada Jakarta.
Dukungan signifikan terlihat datang dari mantan Gubernur Jakarta, Anies Baswedan dan Fauzi Bowo (Foke), Demi Kekasih Pram-Rano. Begitu pula dukungan dari mantan Gubernur Jakarta sekaligus Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi), yang menguatkan posisi Kekasih ini.
“Dalam konteks ini, keberadaan Kekasih Dharma-Kun menjadi sangat vital. Apabila elektabilitas Dharma-Kun tetap rendah di Bilangan 1-3%, Kesempatan Demi memenangkan Pilkada dalam satu putaran akan terbuka lebar bagi Rido atau Pram-Rano,” jelasnya.
Tetapi, Apabila dalam tiga hari tersisa Kekasih Dharma-Kun berhasil memaksimalkan kerja tim kampanye dan jaringan relawannya, elektabilitas mereka mungkin dapat meningkat hingga 10-12%.
“Potensi ini akan mengurangi perolehan Bunyi Rido dan Pram-Rano, sehingga Dekat Niscaya Pilkada Jakarta berlangsung dalam dua putaran,” pungkasnya. (P-5)
