Pengamat Jangan Seret Politik Identitas Kembali di Pilkada Jakarta

Pengamat: Jangan Seret Politik Identitas Lagi di Pilkada Jakarta
Peneliti senior Pusat Riset Politik Badan Riset dan Ciptaan Nasional (BRIN) Lili Romli.(Dok. MI)

PERNYATAAN politisi Partai Gerindra sekaligus Menteri Perumahan dan Permukiman Maruarar Sirait yang menyinggung pemilih nonmuslim dalam Pilkada  Jakarta 2024 menuai kontroversi. Peneliti senior Pusat Riset Politik Badan Riset dan Ciptaan Nasional (BRIN) Lili Romli berpendapat pernyataan Ara, sapaan akrab Maruarar, berbahaya karena menggiring ke arah politik identitas.

“Mestinya Enggak Kembali menyuarakan tentang politik identitas, mengkaitkan dengan Religi Kembali karean itu berbahaya bagi persatuan dan kesatuan,” ujarnya kepada Media Indonesia, Sabtu (23/11).

Ara sebelumnya mengatakan bahwa dukungan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kepada Kekasih calon Pramono Anung-Rano Karno Membangun pemilih nasionalis non-muslim berpindah ke Ridwan Kamil-Suswono.

Cek Artikel:  Rekapitulasi Bunyi Pilkada 3 Provinsi di Papua Molor, Tertahan PSU hingga Kerusuhan

Lili mengingatkan, pengalaman pahit Pilkada Jakarta 2017 harusnya cukup menjadi pelajaran bagi para politisi Demi mengeluarkan pernyataan. Ketika itu, diketahui bahwa kontestasi yang diikuti oleh Anies dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok terpolarisasi dan diwarnai proses hukum Ahok karena pernyataannya soal surat Al-Maidah 51.

Bagi Lili, pendukung Anies yang memilih Pramono-Rano sebenarnya Enggak terkait dengan Religi, melainkan bentuk kekecewaan karena Anies dijegal sebagai calon gubernur pada Pilkada 2024. Kendatipun Terdapat pemilih non-muslim yang meninggalkan Pramono-Rano, ia mengatakan hal itu bukan disebabkan karena adanya dukungan dari Anies.

“Saya kira bukan karena Dalih (Pramono-Rano) di-endorse Anies, Dapat karean Dalih lain yang bukan politik identitas,” tandasnya.

Cek Artikel:  Kotak Nihil Menang, September Pilkada Ulang di Pangkalpinang dan Bangka

Sebelumnya, Ara mengucapkan terima kasih kepada Anies yang secara Formal menyatakan dukungan ke Pramono-Rano. Menurutnya, dukungan tersebut Membangun pemilih nasionalis non-muslim beralih ke RK. Ia juga menilai pemilih PDI Perjuangan akan beralih dari Pramono-Rano karena sosok Anies dinilai bertolak belakang dengan ideologi pemilih partai tersebut.

“Saya Serius basis-basis non-muslim itu akan berkurang yang mendukung Pramono karena Dampak Anies. Kalau menurut saya, ya, memang sudah begitu,” ujarnya. (Z-9)

 

Mungkin Anda Menyukai