Pengamat Deeskalasi Sulit Dilakukan tanpa Mengutuk Israel

Pengamat: Deeskalasi Sulit Dilakukan tanpa Mengutuk Israel
Seruan Aksi Kemanusiaan di depan Kedutaan Besar Amerika Perkumpulan di Jakarta, Jumat (25/10/2024).(MI/Usman Iskandar)

SETELAH serangan udara Israel terhadap Iran pada Sabtu (26/10), Sekalian pihak didesak menahan diri Buat mencegah eskalasi konflik lebih lanjut di Timur Tengah. 

Pengamat Timur Tengah Smith Alhadar menilai situasi timur tengah Begitu ini dalam fase membara, meskipun Iran Kagak menginginkan perang regional secara penuh.

“Situasi Timur tengah Begitu ini tentu saja Dapat dikatakan membara. Kendati Iran tak menginginkan perang regional secara penuh, aksi serangan masif Israel terhadap sistem pertahanan udara, pangkalan rudal, dan fasilitas drone Iran (yang tentu saja merupakan pelanggaran telanjang terhadap kedaulatan dan Harkat Iran) sulit nampaknya Iran Dapat menahan diri,” kata Smith kepada Media Indonesia.

Cek Artikel:  Tujuh Bayi Baru Lahir Meninggal Akibat Kebakaran, Pemilik Rumah Sakit Melarikan Diri

Menurutnya, Iran telah mengatakan akan membalas tanpa batas pada waktu yang sudah dipilih Iran sehingga mustahil seruan deeskalasi dapat dilakukan tanpa mengutuk Israel. 

“Dalih AS bahwa Israel hanya menggunakan hak bela dirinya atas serangan Iran terhadap Israel pada 1 Oktober, sulit diterima karena memperlihatkan standar ganda AS dan sekutu Barat,” sebutnya.

“Kita Mengerti ketika Israel menyerang Konsulat Iran di Damaskus, menewaskan dua jenderal Garda Revolusi Iran dan serangan Israel trhdp Ismail Haniyeh di Teheran (keduanya melanggar hukum Global dan kedaulatan Iran) tak Terdapat kecaman dari AS dan sekutu Barat,” lanjutnya.

Langkah Iran membawa masalah ini ke DK PBB, kata Smith sudah Benar. Ini kesempatan Buat mendeeskalasi dan menghormati hukum Global sekiranya minimal DK PBB mengeluarkan resolusi yang mengecam Israel. 

Cek Artikel:  AS dan Tiongkok Bahas Interaksi Kedua Kepala Negara

“Tapi kalau AS dan Inggris memveto resolusi yang merugikan Israel, maka situasi akan bereskalasi yang membawa Timteng ke tubir perang menyeluruh, terutama bila Iran kembali membalas dengan serangan masif ke fasilitas dan situs-situa strategis Israel,” pungkasnya. (Fer/Ant/P-3)

Mungkin Anda Menyukai