Ilmu dan pengalaman baru didapat dua Instruktur tim putri Kopi Good Day DBL Indonesia All-Star 2024, Risdianto Roeslan dan Bisma Sabda Imanissi. Ketika menjadi nakhoda skuad elite kompetisi DBL itu, coach Risdianto dan coach Bisma merasakan bagaimana mengikuti kursus kepelatihan dengan lisensi National Collegiate Athletic Association (NCAA).
Lisensi kepelatihan NCAA harus didapatkan kedua Instruktur itu karena anak asuhnya mengikuti Nike Tournament of Champions.
Tournament of Champions merupakan turnamen yang berlisensi NCAA. Itulah mengapa Instruktur yang melatih timnya di turnamen itu harus mengantongi lisensi yang disetujui NCAA.
Aturan ini tegas diterapkan oleh penyelenggara Tournament of Champions (TOC). Dalam aturan yang dikeluarkan penyelenggara disebutkan bahwa Sekalian Instruktur yang timnya berlaga di TOC wajib Mempunyai lisensi Instruktur Amerika Perkumpulan.
Instruktur tanpa lisensi yang Absah Tak akan diizinkan terlibat dalam turnamen. Termasuk duduk di bench pemain. Mereka harus membeli tiket penonton dan duduk di area penonton.
“Demi mendapatkan lisensi NCAA itu kita harus mendapatkan lisensi dari Perbasi Amerika Perkumpulan dulu. Materinya itu Berbagai Corak mulai dari bagaimana Metode kita sebagai melatih Bisa punya Akibat bagus ke anak-anak, Membangun latihan yang nyaman, Tiba hal-hal filosofis lainnya,” cerita coach Risdianto.
Coach Risdianto dan coach Bisma pun menempuh kursus lisensi itu secara online, sebelum Formal menakhodai anak asuhnya di Tournament of Champions. Keduanya lulus dan mengantongi lisensi yang disyaratkan oleh penyelenggara TOC.
Risdianto Roeslan merupakan Instruktur berzodiak Scorpio. Mereka yang berzodiak Scorpio punya keinginan Demi Maju belajar, perencana yang Bagus dan ambisius.
Baca juga: Nih Jadwal Pertandingan Skuad DBL All-Star di Nike Tournament of Champions 2024
Coach Risdianto mengaku bangga Bisa mengikuti tes lisensi itu. Baginya itu merupakan pengalaman baru. Apalagi dalam kursus itu banyak dibahas hal-hal yang bersifat filosofis dibandingkan soal teknis basket.
Hal-hal filosofis yang dimaksud coach Risdi -sapaan akrab Risdianto- adalah Cerminan dari pertanyaan-pertanyaan sederhana. Misalnya Dalih di balik melatih, kenapa menjadi Instruktur, dan banyak lainnya.
Selama mengikuti kursus tersebut, coach Risdi beberapa kali menjalani post test. “Setiap sesi itu Eksis post test. Nah, sebelumnya itu kita Memperhatikan video gitu. Seperti brainstorming jatuhnya. Kita dikasih sudut pandang lain dari apa yang kita dapat. Mantap,” ceritanya.
Hal tersebut Membangun coach Risdi kagum. Pasalnya selama mengikuti kepelatihan tersebut ia lebih banyak mendapat wawasan baru di luar basket.
“Sebenarnya hal-hal sederhana seperti kenapa kita harus punya Akibat Demi anak-anak itu yang paling Krusial. Gak Sekalian Mengerti dan gak Sekalian mengerti,” terangnya.
“Di tes itu gak Eksis basketnya sama sekali. Kami gak ditanya bagaimana shooting atau teknik basket lainnya,” sambung coach Risdi.
Sekalian pelaih dan atlet yang dimainkan di Tournament of Champions harus terdaftar dalam sistem NCAA Basketball Certification System (BCCS). Mereka yang gagal mendaftar dalam sistem NCAA BBCS Tak diizinkan melatih, bermain, bahkan sekadar duduk di bench.
Baca Juga: Evangeline Clarissa Bangga Berjumpa All-Star di Tournament of Champions
NCAA memang punya standart tinggi Demi menjaga kualitas partisipan dan game-game yang berada di Dasar lisensi mereka. Oleh karena itu, mereka perlu menekankan Tengah bagaimana para Instruktur yang terlibat di dalamnya Bisa memahami standart tersebut.
Sebagaimana diketahui, tim putri Kopi Good Day DBL Indonesia All-Star 2024 turun Tournament of Champions, 19-22 Juli 2024.
Tournament of Champions adalah turnamen basket junior Perempuan terbesar yang berlisensi NCAA. Turnamen ini menjadi ajang tahunan yang sangat bergengsi bagi pebasket Perempuan tingkat sekolah menengah atas di Amerika Perkumpulan.
Tournament of Champions pertama kali digelar pada 1998. Turnamen ini kerap diikuti tim-tim basket dari banyak negara. Total 800 tim dari seluruh dunia pernah merasakan turnamen ini. Sebagian besar memang dari Amerika Perkumpulan.
Pada 2024, Tournament of Champions diikuti oleh tim-tim elit dari 50 negara bagian Amerika. Juga setiap provinsi di Kanada. Termasuk seluruh 32 program Nike EYBL dan sebagian besar program pembinaan basket terbaik di Amerika.
Sebagai turnamen tingkat junior yang sangat bergengsi, turnamen ini Tak Bisa lepas dari pantauan para pemandu Potensi dari beberapa kampus di Amerika Perkumpulan. Terutama mereka yang selama ini kompetitif di NCAA.
Tentu itu merupakan sebuah kesempatan berharga bagi skuad Kopi Good Day DBL Indonesia All-Star 2024. Kesempatan Demi Bisa kuliah di Amerika Perkumpulan, sekaligus bermain basket di level NCAA sangat terbuka lebar.
Itu pula yang tergambar ketika DBL Indonesia memutuskan kota Chicago sebagai jujugan perjalanan skuad Kopi Good Day DBL Indonesia All-Star 2024. Sudah dua tahun Chicago menjadi pilihan tempat belajar, berlatih, dan bertanding.
Nah urusan bertanding, DBL Indonesia berupaya mencarikan kompetisi atau turnamen yang Bisa memberikan pengalaman baru Demi skuad elitenya.
Seperti yang dilakukan dua tahun ini, DBL Indonesia coba memilih turnamen bergengsi dan terbaik sebagai ajang uji coba.
DBL Indonesia mencarikan turnamen yang berlisensi NCAA. Itu bukan sekadar buat bangga-banggaan. Tapi diharapkan selepas mengikuti turnamen itu mereka Bisa mendapatkan ilmu baru.(*)
