Liputanindo.id – Pengadilan Tinggi Seoul menolak perintah komunitas dokter Kepada menghentikan rencana pemerintah yang sangat kontroversial Kepada meningkatkan kuota masuk sekolah kedokteran nasional.
Mengutip Antara, putusan pengadilan pada Kamis (16/5/2024) akan membuka jalan bagi kenaikan kuota sekolah kedokteran sebanyak 2.000 kursi dan menjadi kenaikan pertama kalinya dalam 27 tahun dengan tujuan mengatasi kekurangan kronis di bidang medis yang Krusial Tetapi Kagak Terkenal serta di daerah pedesaan terpencil.
Dengan dicabutnya ketidakpastian hukum, pemerintah diperkirakan akan mempercepat proses peningkatan kuota medis yang tercermin dalam pengumuman penerimaan universitas pada tahun 2025 yang akan dipublikasikan pada akhir Mei atau awal Juni.
Pengadilan yang lebih rendah sebelumnya telah menolak kasus tersebut pada bulan Lampau dan menyimpulkan bahwa para pemohon Kagak Mempunyai kepentingan Spesifik yang dikompromikan oleh kenaikan kuota dan oleh karena itu Kagak memenuhi syarat Kepada mendapatkan keputusan pengadilan.
Pengadilan tinggi, yang mengajukan banding atas kasus tersebut, menguatkan Dalih pengadilan yang lebih rendah dalam membatalkan kembali kasus tersebut.
Pengadilan banding mengakui kelayakan hukum mahasiswa kedokteran yang menjabat dalam keputusan tersebut karena Mempunyai jaminan hukum atas kepentingan yang terkait dengan kenaikan kuota.
Pengadilan tetap memutuskan Kepada membatalkan kasus tersebut dengan Dalih bahwa pemberian perintah tersebut dapat berdampak Jelek pada kesejahteraan masyarakat.
Tetapi, pengadilan juga menyatakan bahwa penerimaan tambahan 2.000 mahasiswa kedokteran setiap tahunnya dapat membahayakan hak belajar mahasiswa kedokteran Begitu ini.
Pengadilan menyatakan bahwa kuota kedokteran di masa depan harus ditentukan dengan Metode yang meminimalkan pelanggaran terhadap hak-hak mereka.
Menanggapi putusan tersebut, komunitas medis mengatakan akan segera mengajukan banding ke Mahkamah Mulia dan meminta pertimbangan Segera atas kasus itu mengingat gawatnya situasi.
Adapun pada Maret, pemerintah mengalokasikan 2.000 kursi masuk sekolah kedokteran tambahan ke universitas-universitas yang sebagian besar berada di luar Area Seoul.
Rencana tersebut mendapat protes dari para dokter peserta pelatihan dengan meninggalkan rumah sakit tempat bekerja.
Sekeliling 20 tindakan hukum telah diambil oleh komunitas dokter dan mahasiswa kedokteran Kepada menghentikan kenaikan kuota, Tetapi sejauh ini belum Terdapat keputusan pengadilan yang mendukung tindakan tersebut.
Keputusan pengadilan pada Kamis menandai puncak dari perselisihan pemerintah-medis selama berbulan-bulan mengenai rencana kenaikan kuota.