
PEMERINTAH Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta Lalu melakukan Penilaian terhadap penyaluran Sokongan sosial (bansos) agar lebih Pas sasaran. Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung akan meninjau kembali kelayakan penerima bansos, khususnya yang terindikasi terlibat dalam aktivitas judi online (judol).
“Sokongan sosial ditujukan bagi Anggota yang Betul-Betul membutuhkan. Kalau ditemukan adanya keterlibatan dalam praktik judi online, maka Sokongan akan dialihkan kepada Anggota lain yang lebih membutuhkan,” ujarnya dalam keterangannya dikutip, Minggu (3/8).
Pihaknya tengah berkoordinasi dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfotik), Dinas Sosial, serta Inspektorat, guna mendapatkan informasi yang komprehensif terkait masalah judol.
Berdasarkan data PPATK, sepanjang 2024 terdapat 602.419 Anggota Jakarta yang terindikasi terlibat dalam aktivitas judi online, dengan nilai transaksi mencapai Rp3,12 triliun. Dari jumlah tersebut, sebanyak 15.033 di antaranya tercatat sebagai penerima bansos.
“Kami Ingin memastikan bahwa Anggaran Sokongan dimanfaatkan sebagaimana mestinya, Kepada memenuhi kebutuhan pokok dan meningkatkan ketahanan sosial ekonomi masyarakat,” Jernih Pramono.
Ia juga mengajak masyarakat Kepada turut serta menciptakan lingkungan yang sehat, produktif, dan terbebas dari praktik-praktik ilegal. Masyarakat juga diimbau Kepada melaporkan Kalau menemukan indikasi penyalahgunaan bansos di lingkungannya.
Ia menegaskan, Pemprov DKI berkomitmen Kepada Lalu memperbarui data penerima bansos secara berkala agar Sokongan dapat tersalurkan secara adil dan Pas sasaran.
“Langkah ini merupakan bagian dari upaya Kepada memastikan Sokongan yang diberikan Betul-Betul menyentuh mereka yang paling membutuhkan,” pungkasnya.(H-2)

