Penerangan AKBP Bintoro soal Dugaan Pemerasan Bos Prodia Rp20 Miliar

Klarifikasi AKBP Bintoro soal Dugaan Pemerasan Bos Prodia Rp20 Miliar
AKBP Bintoro Ketika memberikan Penerangan soal pemerasan(Istimewa)

MANTAN Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro mengklarifikasi Berita dugaan pemerasan terhadap bos perusahaan Prodia sebesar Rp20 miliar. Bintoro memastikan isu itu Kagak Cocok.

“Faktanya Segala ini fitnah,” kata Bintoro dalam keterangannya, Minggu (26/1). 

Awalnya Bintoro meminta Ampun atas kegaduhan yang terjadi. Dia menuturkan peristiwa ini berawal dari pelaporan terhadap AN alias Bastian yang telah melakukan tindak pidana kejahatan seksual dan tindak pidana perlindungan anak.

Akibat perbuatannya menyebabkan korban meninggal dunia di salah satu hotel di Jakarta Selatan. Pada Ketika olah tempat kejadian perkara (TKP) ditemukan obat-obatan terlarang (inex) dan senjata api.

“Singkat cerita, kami dalam hal ini Sat Reskrim Polres Jakarta Selatan, yang Ketika itu Reskrim menjabat sebagai Kasat Reskrimnya melakukan penyelidikan dan penyidikan,” ujar Bintoro.

Bintoro menyebut hingga Ketika ini proses perkara telah P-21 atau berkas dinyatakan lengkap. Polres Metro Jakarta Selatan segera melimpahkan dua tersangka AN dan B Buat di sidangkan.

Cek Artikel:  Hadir di Pengucapan Sumpah Pimpinan DPRD DKI, Ahok RK Saling Tegur

“Karena kami Kagak menghentikan perkara yang dilaporkan. Selanjutnya, pihak tersangka AN Kagak terima dan memviralkan Informasi-Informasi Tipu tentang saya melakukan pemerasan terhadap yang bersangkutan. Faktanya Segala ini fitnah,” ungkap Bintoro.

Meski demikian, Bintoro mengaku telah diperiksa Bidang Propam Polda Metro Jaya selama 8 jam. Bahkan, handphonenya telah disita Buat pemeriksaan lebih lanjut. Ketika ini, Bintoro mengaku Lagi berada di Propam Polda Metro Jaya.

“Rekan-rekan sekalian, tuduhan saya menerima Doku Rp20 miliar, sangat mengada-ngada,” ucapnya.

Tetapi, Bintoro siap membuka diri dengan sangat transparan Buat pengecekan percakapan di telepon genggamnya. Guna mencari Paham hubungannya dengan tersangka AN. Pasalnya, kata Bintoro, selama ini ia Kagak pernah berkomunikasi dengan AN.

Cek Artikel:  Polisi Tangkap Penjual Rekening Judi Online di Jakbar, Pelaku Dikendalikan WNI di Kamboja

“Saya juga telah memberikan data seluruh rekening koran dari bank saya miliki. Kalau diperlukan, nomor rekening istri dan anak-anak saya, saya siap dilakukan pemeriksaan,” katanya.

Bahkan, Bintoro juga memohon Buat menggeledah rumahnya Buat mencari Paham keberadaan Doku miliaran rupiah hasil pemerasan yang dituduhkan kepadanya. Di samping itu, soal gugatan perdata di PN Jaksel, Bintoro mengatakan perkaranya sama Tetapi gugatannya berbeda.

“Di situ saya dituduh menerima Rp5 miliar cash dan Rp1,6 miliar secara transfer sebanyak 3 kali Adalah Rp500 juta, Rp500 juta, dan Rp600 juta ke nomor rekening saya,” beber Personil perwira menengah (pamen) Polri itu.

Selain itu, Bintoro juga mengaku dituduh membeli pangkat atau jabatan dari AKBP menjadi bintang (jenderal). Faktanya, kata Bintoro, Ketika ini ia termasuk yang paling terlambat di angkatannya dalam jenjang karier.

Cek Artikel:  Waspada Serangan Fajar, Anies ke Pendukung Pramono-Rano: Hati-hati Masa Depan Suram

“Demikian rekan-rekan Penerangan dari saya. Sekali Tengah saya Minta Ampun kepada seluruh masyarakat, seluruh pimpinan Berkualitas di instansi Polri maupun di pemerintahan atas kegaduhan yang terjadi,” pungkasnya.

Kasus ini mencuat setelah adanya gugatan perdata dari pihak korban pemerasan terhadap AKBP Bintoro tertanggal 6 Januari 2025. Korban menuntut pengembalian Doku Rp20 miliar beserta aset yang telah disita secara Kagak Absah dari kasus pembunuhan dengan tersangka Arif Nugroho dan Muhammad Bayu Hartanto, anak Bos Prodia.

Tersangka dijerat melalui laporan polisi bernomor: LP/B/1181/IV/2024/SPKT/Polres Jaksel dan laporan nomor: LP/B/1179/IV/2024/SPKT/Polres Jaksel. Dari kasus ini, AKBP Bintoro yang Ketika itu menjabat Kasat Reskrim Polres Jaksel diduga meminta Doku kepada keluarga pelaku sebesar Rp20 miliar serta membawa mobil Ferrari dan motor Harley Davidson dengan janji menghentikan penyidikan. Tetapi, nyatanya kasus Lanjut berjalan. (P-5)

 

Mungkin Anda Menyukai