HARI ini arus balik Lebaran 2025 dimulai. Setelah arus mudik yang relatif Lancar, pengaturan arus balik juga harus mencapai hasil serupa. Kalau arus mudik ‘tertolong’ oleh kebijakan pemajuan libur sekolah dan bekerja dari mana pun bagi aparat sipil negara, arus balik Enggak Mempunyai keistimewaan serupa.
Tahun ini, Sekeliling 2,1 juta kendaraan meninggalkan Jakarta Begitu arus mudik, atau naik Sekeliling 0,6% Kalau dibandingkan dengan Lebaran 2024. Bukan hanya relatif Lancar, peristiwa kecelakaan Begitu arus mudik juga turun 31,37%.
Meski Layak dikatakan bagus, manajemen arus mudik Lebaran 2025 belum dikatakan tuntas berhasil. Penentuan penilaian Lagi Eksis, yakni pada Begitu arus balik.
Memang, dari tahun ke tahun, arus balik cenderung lebih Lancar ketimbang arus mudik. Tetapi, kemacetan horor Dapat saja terjadi. Bahkan, Lagi segar dalam ingatan, Sempit belasan jam terjadi di Tol Cikampek-Palimanan Begitu puncak arus balik Lebaran 2024. Pada 14-15 April tahun Lewat, kendaraan ibarat parkir semalaman di jalan tol dan baru mulai terurai di Karawang. Ini terjadi meski sistem one way sudah diberlakukan.
Asal Mula itu, Polri, Kementerian Perhubungan, Jasa Marga, dan seluruh stakeholder manajemen Lewat lintas arus balik Enggak boleh terbuai kelancaran di Begitu arus mudik. Buat mengantisipasi kemacetan arus balik, Polri memang sudah menyiapkan mekanisme Lewat lintas satu arah Tengah.
Metode itu akan diberlakukan lebih awal, yakni one way lokal yang dimulai hari ini. Tahap pertama one way lokal pada 3 April akan dimulai dari Km 188 Tol Cipali hingga Km 70 Tol Cikampek. Tahap kedua, one way lokal berlangsung dari Tol Pejagan Tamat Km 188. Kemudian, one way nasional pada 6 April berlaku di Km 414 ruas Tol Semarang-Batang Tamat Km 70 ruas Tol Jakarta-Cikampek.
Tetapi, berkaca dari Sempit horor tahun Lewat, sistem one way belum jaminan kelancaran arus balik Kalau Elemen biang Sempit Enggak tertangani. Dua biang Sempit di Tol Cikampek ialah melubernya kendaraan pengguna rest area Km 62 dan pertemuan kendaraan di Km 66.
Tentunya, antisipasi kemacetan Enggak cukup hanya pengaturan di dua titik itu, melainkan antisipasi jauh sebelumnya, termasuk semaksimal mungkin mendorong masyarakat menghindari puncak arus balik 6-7 April 2025. Asal Mula itu, kita mengapresiasi pemberlakuan diskon tarif tol oleh Jasa Marga sebesar 20% pada 3-4 April.
Enggak hanya pengaturan arus balik via jalan darat, pemerintah dan seluruh instansi terkait juga harus memastikan kelancaran arus balik melalui moda transportasi kereta api, kapal laut, maupun pesawat terbang.
Penumpukan kendaraan yang tahun ke tahun terjadi di Pelabuhan Bakauheni, Lampung, harus diantisipasi. Enggak kalah Krusial, Pelni juga harus menjamin keselamatan pelayaran di tengah prediksi BMKG mengenai potensi hujan lebat yang terjadi selama arus balik Lebaran.
Selama Maret Lewat, berbagai peristiwa kecelakaan kapal akibat ombak tinggi di berbagai titik perairan Nusantara harus menjadi peringatan kewaspadaan. Mekanisme operasi standar atau SOP harus dipenuhi tanpa terkecuali.
Bagi Indonesia yang merupakan negara muslim terbesar di dunia, Lebaran memang bukan sekadar tentang sukacita. Lebaran juga adalah ujian kematangan sistem transportasi nasional. Keberhasilan dalam pengelolaan mudik Enggak hanya membuahkan kenyamanan dan keselamatan masyarakat, tetapi juga kebanggaan di mata dunia.

