Penemuan Teknologi Pertanian Hingga Pengemasan Hadir di Jakarta

Inovasi Teknologi Pertanian Hingga Pengemasan Hadir di Jakarta
Ilustrasi pameran(Dok.Istimewa)

 

PAMERINDO Indonesia, penyelenggara pameran perdagangan, akan menggelar pameran industri terpadu, Growtech Jakarta dan ProPak Indonesia, pada 4–6 September 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta.

Dengan tema End to End Exhibition on Farming Technology & Processing Packaging Solution, kedua pameran akan menghadirkan inovasi teknologi terkini guna mendukung semua mata rantai industri mulai dari pertanian hingga pemrosesan dan pengemasan.

Baca juga : Medical and Wellness World Tourism Expo 2024 akan Digelar 15-17 November

Lebih dari 160 perusahaan dari 19 negara berpartisipasi, menampilkan teknologi canggih seperti mesin pertanian, pemrosesan, pengemasan, dan teknologi tanpa awak (drone).

Dengan area seluas 6.500 m², pameran ini menjadi ajang penting bagi industri pertanian, makanan & minuman, farmasi, kosmetik, dan sektor terkait untuk mengeksplorasi solusi inovatif guna meningkatkan produktivitas dan daya saing.

Cek Artikel:  Sambangi Belanda, Wamentan Telaahi Kesempatan Tingkatkan Ekspor Pertanian

Event Director PT Pamerindo Indonesia Meysia Stephannie mengatakan sinergi antara Growtech Jakarta dan ProPak Indonesia akan menciptakan platform kuat bagi kolaborasi industri. Sinergi ini penting untuk menyediakan solusi terintegrasi From Farm to Table.

Baca juga : Rilis Trade Expo 2024, Kemendag Sasarankan Transaksi Rp243 Miliar

“Kolaborasi teknologi pertanian dan pengemasan memperkuat ekosistem yang mendukung keberlanjutan produksi dari hulu ke hilir dan memastikan keamanan dan kualitas produk sepanjang rantai produksi. Teknologi digital jadi salah satu faktor utama mendorong keberlanjutan industri pertanian modern,” katanya.

Ketua Lumrah Asosiasi Pengusaha Teknologi Informasi Nasional (Aptiknas) Soegiharto Santoso menyampaikan penerapan IoT, blockchain, serta AI, membawa era baru dalam pertanian digital.

“Growtech Jakarta ialah tempat tepat untuk melihat bagaimana teknologi digital dapat meningkatkan produktivitas serta efisiensi pertanian,” jelasnya.

Baca juga : Meorient Segera Gelar Tiga Pameran Dunia di Kemayoran

Cek Artikel:  5 Mantan Menko Perekonomian Temui Airlangga Hartarto, Ini yang Dibahas

Ia mengatakan industri pengolahan dan pengemasan sebagai bagian hilir dari rantai produksi juga mengalami pertumbuhan signifikan dengan proyeksi nilai pasar global mencapai US$1,05 triliun pada 2024.

Pertumbuhan ini didorong globalisasi, peningkatan permintaan produk olahan, dan perkembangan e-commerce. Sektor ini berperan penting dalam memastikan produk akhir siap dan layak dikonsumsi dan memberikan nilai tambah pada rantai produksi.

Business Development Director Indonesian Packaging Federation (IPF), Ariana Susanti, mengatakan keberlanjutan menjadi topik penting yang diangkat dalam kedua pameran.

Baca juga : Kerja Sama Agen Perdagangan Italia, Hero Supermarket Gelar ‘Italian Fair’

Ia menggarisbawahi pentingnya keberlanjutan dalam pengemasan pangan sebagai bagian integral dari ekosistem industri yang bertanggung jawab dan membutuhkan kolaborasi dari banyak pihak.

“Di ProPak Indonesia, pengunjung dapat melihat perkembangan teknologi kemasan yang mendukung ekonomi sirkular, yang bermanfaat bagi ekonomi, lingkungan, serta masyarakat.”

Cek Artikel:  Corporate Sustainability Outlook 2024 Jadi Wadah Penguatan ESG

Selain menampilkan teknologi dan produk inovatif, kedua pameran juga menghadirkan serangkaian aktivitas mulai diskusi dalam jejaring, panel diskusi, hingga lokakarya edukasi bersama ahli terkemuka di bidangnya.

Aktivitas ini dirancang untuk memberikan wawasan dan pengetahuan praktis mengenai tren terbaru serta teknologi terkini yang penting bagi pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis.

Growtech Jakarta dan ProPak Indonesia didukung Kementerian Pertanian dan berbagai asosiasi industri seperti Indonesian Packaging Federation (IPF), Asosiasi Alat dan Mesin Pertanian (Alsintani), Aptiknas, Asosiasi Industri Minuman (Asrim), Asosiasi Perbenihan Indonesia (Asbenindo), Gabungan Produsen Makanan Minuman Indonesia (Gapmmi), Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi), Masyarakat Perbenihan dan Perbibitan Indonesia (MPPI), serta Asosiasi Sistem dan Teknologi Tanpa Awak (ASTTA). (N-2)

 

Mungkin Anda Menyukai