
PADA awal abad ke-20, para astronom menghadapi teka-teki kosmik. Langit malam dipenuhi lebih dari 100 objek nebula yang dikatalogkan pada akhir tahun 1700-an oleh astronom asal Prancis, Charles Messier. Sebagian besar bintang ini diidentifikasi sebagai bintang, nebula, sisa-sisa supernova atau Gugusan gas yang bersinar.
Tetapi 40 objek ini berdiri sendiri. Bentuk-bentuk misterius seperti pusaran air ini yang secara kolektif disebut sebagai “Nebula Spiral” tersebar di langit, Tak seperti lainnya.
Astronom Vesto Slipher menggunakan spektroskopi mengungkap Terang dari nebula spiral ini mengalami pergeseran merah yang menunjukkan mereka bergerak menjauh dari Bumi. Hal ini Membangun para astronom bertanya-tanya apa objek tersebut dan mengapa tampak surut?
Edwin Hubble menyatakan nebula spiral bukanlah bagian dari Bima Sakti, melainkan bagian dari ekstragalaksi yang terletak jauh di luar galaksi. Kepada membuktikannya, ia memerlukan pengukuran jarak yang Segera. Hubble juga mencari bintang variabel Cepheid di dalam nebula ini.
Kelas bintang Istimewa ini Mempunyai denyut ritmisnya yang berkorelasi dengan kecerahan intrinsiknya, sehingga menjadikannya alat yang sangat berharga Kepada menghitung jarak ke Cepheid di galaksi Andromeda yang dikenal sebagai V1, ia menentukan bahwa jaraknya lebih dari dua juta tahun Terang jauh di luar batas Bima Sakti.
Intervensi Hubble secara mendasar mengubah pemahaman Mahluk tentang kosmos, mengungkap alam semesta yang jauh lebih besar dan kompleks daripada dibayangkan sebelumnya. Ia menunjukkan Andromeda Mempunyai diameter 20 lebih dari Bima Sakti dan galaksi-galaksi yang menjauh dari segala arah. Hal ini menunjukkan alam semesta Tak kekal tetapi Mempunyai usia yang terbatas dan struktur yang Lalu mengembang.
Terobosan Hubble yang dibuat pada 100 tahun Lampau, menandakan titik balik dalam pengetahuan Mahluk. Hal ini mengungkapkan alam semesta yang dipenuhi galaksi-galaksi yang jauh. Selama abad berikutnya, para astronom akan menjelajahi batas yang luas ini Kepada menggunakan alat-alat yang semakin canggih.
Teleskop Luar Angkasa Hubble, merupakan sebuah pencapaian puncak yang dibangun di atas warisan dengan mengukur usia alam semesta secara Benar Yakni 13,8 miliar tahun yang menjadi sebagian pengamatan bintang-bintang Cepheid yang sangat jauh.
NASA Merayakan Penemuan Alam Semesta Baru Edwin Hubble
Bagi Mahluk, bintang terpenting di alam semesta yang Tak diragukan Kembali adalah Mentari. Tetapi bintang lain tersembunyi jauh di dalam Galaksi Andromeda yang Mempunyai Arti Krusial Krusial yang luar Biasa. Bintang yang berkedip-Kejap ini terletak 2,2 juta tahun Terang jauhnya sehingga sangat redup yang hanya seperjuta kecerahan bintang paling redup yang terlihat dengan mata telanjang.
Tetapi, seabad yang Lampau, penemuannya Edwin Hubble yang kemudian menjadi astronom di Observatorium Carnegie, membuka mata umat Mahluk tentang seberapa besar alam semesta sebenarnya.
Penemuannya mengungkapkan alam semesta jauh lebih besar dari yang pernah kita bayangkan dan menunjukkan Bima Sakti hanyalah salah satu dari ratusan miliar galaksi. Realisasi terobosan ini menandai momen Krusial dalam perjalanan umat Mahluk Kepada mengeksplorasi asal-usul kita secara ilmiah melalui Terang bintang.
Carnegie Science dan NASA baru-baru ini merayakan seratus tahun penemuan ini pada pertemuan ke-245 American Astronomical Society di Washington, D.C. (scitechdaily/Z-3)