
KUMAN tuberkulosis (Tb) telah ditemukan sejak 1882, tetapi Tiba kini penyakit itu Tetap menjadi masalah kesehatan Krusial di dunia dan di negara kita. Data WHO terbaru dalam Mendunia TB Report yang dipublikasikan akhir 2024 menunjukkan Indonesia menempati posisi kedua dalam hal beban kasus Tb, sesudah India. Laman Kementerian Kesehatan kita menyebutkan bahwa diperkirakan setiap tahunnya terdapat 1.090.000 kasus Tb di Tanah Air dengan 125 ribu Mortalitas. Artinya, setiap jam Terdapat Sekeliling 14 orang yang meninggal akibat Tb di negara kita yang tercinta ini.
Sesudah kuman Tb di temukan pada 1882 itu, dunia berupaya mencari vaksinnya dan vaksin Tb ditemukan pada 1921, sudah 104 tahun yang Lewat. Vaksin itu diberi nama BCG (bacillus calmette guerin), sesuai dengan nama penemunya, Yakni Albert Calmette dan Camille Guerin.
Vaksin itulah yang Tetap digunakan di dunia Tiba hari ini. Tentu saja diperlukan adanya vaksin baru, setidaknya karena tiga hal. Pertama, usia vaksin itu sudah lelet sekali, lebih dari satu abad sehingga tentu perlu perbaruan sesuai dengan perkembangan ilmu dan kondisi era sekarang ini.
Kedua, vaksin BCG hanya memberi Perlindungan sebagian pada anak, Yakni mencegah Tb berat dan Mortalitas akibat Tb pada anak, Bukan sepenuhnya mencegah terjadinya penyakit pada anak, dan tentu juga Bukan dapat mencegah terjadinya penyakit Tb pada dewasa.
Ketiga, dunia–dan negara kita–sudah Membikin Sasaran pengentasan tuberkulosis dan Buat mencapainya maka diperlukan vaksin yang lebih Manjur dari BCG. Sasaran dunia yang tercakup dalam WHO end Tb Strategy ialah dunia pada 2035 tercapai penurunan 95% Mortalitas akibat Tb dan penurunan 90% insiden (kasus baru) Tb di seluruh dunia.
ELIMINASI TUBERKULOSIS
Kita di dalam negeri sudah punya Peraturan Presiden No 67 Tahun 2021 tentang eliminasi tuberkulosis pada 2030 dengan beberapa indikator yang sudah ditetapkan. Dalam hal ini, akan Bagus kalau pemerintah menjelaskan ke publik tentang sudah sejauh mana kini indikator-indikator itu tercapai karena peraturan Presiden sudah berjalan empat tahun dan tinggal lima tahun Tengah menuju Sasaran eliminasi sesuai dengN amanat dalam peraturan Presiden itu.
Buat mengakselerasi perkembangan penemuan vaksin Tb di di dunia, pada 2023 WHO sudah meluncurkan TB Vaccine Accelerator Council. Secara Lumrah, Terdapat tiga mekanisme pembuatan vaksin Tb itu, Yakni menggunakan seluruh sel (whole cell), penggunaan ajuvan protein dan rekombinasi subvektor.
Sementara itu, Terdapat setidaknya lima tujuan pembentukan vaksin Tb baru. Pertama, Buat dapat mencegah terjadinya penyakit Tb pada dewasa, selain pada anak. Kedua, vaksin baru diharapkan dapat menjadi pengganti vaksin BCG. Ketiga, setidaknya vaksin baru itu dapat menjadi penguat vaksin BCG atau booster. Keempat, penggunaan semacam vaksin Tb pada Begitu pengobatan berjalan atau sesudah pengobatan selesai dengan tujuan memperkuat potensi pengobatan dan mencegah kekambuhan. Kelima, vaksin baru diharapkan dapat juga menjadi semacam imunoterapi dan atau terapi ajuvan Buat memperpendek lelet pengobatan yang kini pada umumnya harus enam bulan ini walaupun sudah mulai Terdapat pendekatan baru yang lamanya empat bulan.
Tentu Terdapat beberapa kandidat vaksin yang sekarang sedang dalam penelitian, salah satunya yang disebutkan melibatkan Indonesia sebagai Letak uji kliniknya. Halaman pertama koran Media Indonesia, Kamis 8 Mei 2025, mengutip pernyataan Presiden Prabowo Subianto tentang pengembangan vaksin Tb Buat dunia oleh Bill Gates yang mana Indonesia akan menjadi salah satu tempat uji klinisnya.
Kandidat vaksin tuberkulosis yang kini didanai oleh Bill Gates itu ialah M72/ASO1E, yang dalam laman WHO disebutkan diproses oleh perusahaan farmasi GlaxoSmithKline dengan bekerja sama dengan AERAS. Nah, AERAS ini yang didanai oleh Bill and Melinda Gates Foundation (BMGF) yang pelaksaannya dikelola oleh Gates Medical Research Institute Serempak dengan UK Department for Internationa Development (DFID), Wellcome Trust, dan organisasi lainnya.
Kandidat vaksin itu telah selesai uji klinis fase dua di Kenya, Afrika Selatan, dan Zambia, yang dilakukan pada mereka yang terbukti mengidap infeksi tuberkulosis laten, artinya sudah pernah kemasukan kuman Tb, tapi Bukan/belum Anjlok sakit TB. Hasil fase 2 itu menunjukkan efikasi vaksin sebesar Sekeliling 50% dengan confidence Jarak 90% dan rentang antara 12 Tiba 71 sesudah melakukan penelitian tindak lanjut Tiba tiga tahun lamanya. Disebutkan bahwa kandidat vaksin itu mendorong pembentukan respons imun yang ditandai dengan aktivasi sel T CD4 yang memproduksi interferon gama dan produksi antibodi.
Selanjutnya, laman Health Policy Watch menyebutkan bahwa fase ketiga penelitan vaksin M72/ASO1E akan dilakukan di 54 Letak penelitian di lima negara, Yakni Afrika Selatan, Kenya, Zambia, Malawi, dan negara kita Indonesia. Fase tiga itu akan dilakukan penelitian pada lebih banyak orang katimbang fase 2b sebelumnya. Setidaknya Terdapat tiga hal lanjutan yang akan di teliti dalam fase 3 ini, Yakni menilai lebih lanjut efikasinya, menilai kepastian keamanannya dan menganalisis data imunogenesitasnya.
BEBERAPA KANDIDAT VAKSIN TB
Dapat juga disampaikan di sini bahwa selain kandidat vaksin M72/ASO1E yang dalam pengembangan Bill Gates itu, sedang berjalan pula penelitian dan uji klinik kandidat vaksin lain, Yakni MTBVAC, yang hanya cukup diberikan satu kali saja. Uji klinik MTBVAC kini sedang berjalan juga dalam fase 2b di beberapa negara, seperti Kenya, Tanzania, dan Afrika Selatan, pada 4.300 orang di 51 Letak.
Partisipan pertama penelitian kandidat itu sudah menerima dosisnya pada 19 Februari 2025 dan akan dievaluasi Tiba 2 atau 3 tahun ke depan. Penilaian Buat fase ketiga kandidat vaksin MTBVAC dilakukan pada bayi di Afrika Selatan, Madagaskar, dan Senegal.
Perlu pula diketahui bahwa sebenarnya seluruhnya Terdapat Sekeliling 15 kandidat vaksin Tb yang tercatat oleh WHO yang sedang dalam proses penelitian oleh berbagai pihak masing-masing dengan perkembangannya yang berbeda-beda.
Tentu kita mengharapkan agar akan Terdapat penelitian yang berhasil Bagus sehingga dunia akan mendapat vaksin Tb baru yang lebih Manjur dari vaksin BCG dan akan lebih Bisa memberi peran pentingnya dalam penanggulangan tuberkulosis di dunia dan tentunya di negara kita.

