Penelitian Terbaru Ungkap Otak Perempuan Lebih Segera Menua Dibandingkan Lelaki Akibat Lockdown Covid-19

Penelitian Terbaru Ungkap Otak Perempuan Lebih Cepat Menua Dibandingkan Laki-laki Akibat Lockdown Covid-19
Penuaan otak perempuan lebih cepat dari pada laki-laki(Dok. The Guardian)

PENELITIAN terbaru menunjukkan bahwa otak perempuan cenderung mengalami penuaan lebih cepat dibandingkan laki-laki, terutama akibat stres dan perubahan gaya hidup selama pandemi Covid-19.

Penuaan otak menjadi salah satu dampak yang dihadapi setelah berakhirnya lockdown beberapa tahun lalu.

Studi yang dilakukan oleh Institute for Learning and Brain Sciences di University of Washington, Seattle, mengungkapkan bahwa perempuan lebih rentan mengalami penuaan otak akibat terbatasnya interaksi sosial selama lockdown.

Baca juga : Waduh Studi Ungkap Penggunaan Alkohol di Kalangan Perempuan Meningkat Selama Pandemi

Perempuan, yang cenderung menggunakan obrolan sebagai sarana berbagi emosi, kehilangan momen penting ini selama masa isolasi.

Penelitian ini melibatkan 160 anak berusia 12 hingga 16 tahun yang menjalani uji MRI pada tahun 2021 dan 2022. Hasil menunjukkan bahwa lockdown menyebabkan penuaan otak dini, baik pada anak laki-laki maupun perempuan.

Cek Artikel:  Ini yang Dimaksud dengan Aneurisma Otak, Bahaya dan Risikonya

Tetapi, otak perempuan tampak lebih tua sekitar 4,2 tahun, sedangkan otak anak laki-laki hanya lebih tua sekitar 1,4 tahun.

Baca juga : Korea Selatan Alami Krisis Demografi, Banyak Anggota Ogah Menikah dan Punya Anak

Penuaan otak pada perempuan tidak hanya mempengaruhi fungsi kognitif, tetapi juga berdampak pada ekspresi wajah dan pengendalian emosi, yang penting dalam kognisi sosial.

Sementara itu, penuaan otak pada laki-laki cenderung terbatas pada perubahan fisik pada wajah.

Direktur Institute for Learning and Brain Sciences Patricia Kuhl menyatakan bahwa meskipun dampak penuh dari perubahan ini belum sepenuhnya dipahami, ada kekhawatiran bahwa hal ini dapat mempengaruhi kesehatan mental dan potensi belajar para remaja perempuan.

Cek Artikel:  KLHK Tindak Lanjuti Intervensi BPK Terkait Sawit Ilegal di Kawasan Hutan

Kuhl juga menekankan pentingnya peran orang tua dalam mendukung kesehatan mental anak-anak mereka selama masa-masa ini. Meskipun lockdown sudah berakhir, dampaknya masih terasa, terutama bagi remaja perempuan.

“Intervensi ini adalah pengingat akan kerapuhan remaja. Mereka membutuhkan dukungan untuk berbicara terbuka, agar stres yang berbahaya bagi kesehatan mental mereka dapat dikurangi,” ujar Kuhl. (The Guardian/Z-10)

Mungkin Anda Menyukai