SEBUAH proyek penelitian baru dimulai untuk menyelidiki dampak pencemaran plastik terhadap Macaca Maura di Sulawesi, spesies monyet yang terancam punah dan dilindungi di Indonesia.
Dipimpin oleh tim peneliti internasional dari University of Portsmouth dan Universitas Hasanuddin, studi ini bertujuan untuk memahami sejauh mana interaksi Macaca dengan limbah plastik serta bagaimana masyarakat setempat memandang kontak tersebut.
Baca juga : SpaceX Crew-9 Lakukan Penelitian Laboratorium di Luar Nomorsa
Meskipun pencemaran plastik di laut telah banyak mendapatkan perhatian, masih sedikit yang diketahui tentang dampaknya terhadap satwa liar di daratan, terutama di kawasan seperti Indonesia yang merupakan produsen limbah plastik besar sekaligus pusat keanekaragaman hayati. Proyek ini merupakan yang pertama di dunia yang meneliti hubungan antara Macaca dan pencemaran plastik.
Departemen Psikologi di University of Portsmouth Teresa Romero mengatakan, saat ini masih sedikit penelitian tentang distribusi plastik di lingkungan daratan dan dampaknya terhadap satwa liar.
“Proyek ini bertujuan untuk mengisi kekosongan tersebut dengan meneliti bagaimana Macaca berinteraksi dengan pencemaran plastik,” kata Teresa dikutip dari eurekalert.org, Sabtu (14/9).
Baca juga : 55 Jenis Alat Laboratorium Kimia dan Fungsinya, Lengkap dengan Gambar
Penelitian ini dilakukan bekerja sama dengan mitra lokal, dan melibatkan pengamatan langsung, pemantauan langsung, serta penggunaan kamera untuk mempelajari perilaku Macaca di sekitar limbah plastik. Data yang dikumpulkan akan membantu mendokumentasikan sejauh mana interaksi antara satwa liar dan limbah, serta menilai tingkat pencemaran plastik di habitat Macaca.
Dr. Risma Maulany dari Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin, Makassar, Indonesia, menambahkan, proyek ini akan membantu kita memahami dampak pencemaran plastik terhadap hewan liar, yang sangat diperlukan untuk mengembangkan rencana konservasi yang efektif guna melindungi satwa dan lingkungan.
“Fase berikutnya dari proyek ini akan melibatkan kerja sama erat dengan masyarakat setempat untuk mengembangkan metode berbasis seni interdisipliner guna meningkatkan kesadaran tentang pencemaran plastik dan mendorong upaya konservasi,” ucap dia.
Baca juga : Olahraga tidak Hanya Membakar Lemak Rupanya Juga Menyimpan Lemak dengan Lebih Berkualitas
Intervensi ini akan dirancang bersama dengan organisasi lokal terpercaya dan disesuaikan dengan konteks sosial serta budaya komunitas yang terlibat.
Dr. Cressida Bowyer, Wakil Direktur Revolution Plastics Institute di University of Portsmouth mengatakan, melibatkan komunitas dalam percakapan sangat penting untuk mendorong solusi berkelanjutan terhadap pencemaran plastik.
“Dengan memahami persepsi lokal dan memanfaatkan keterlibatan masyarakat, kita dapat bekerja menuju kebijakan pengelolaan limbah yang efektif dan inisiatif konservasi yang tepat,” jelasnya.
“Tujuan kami tidak hanya untuk memahami dampak pencemaran plastik terhadap Macaca, tetapi juga bekerja sama dengan masyarakat setempat untuk mengambil tindakan. Dengan bekerja bersama, kita bisa menciptakan perubahan yang berarti dan melindungi baik satwa liar maupun kesejahteraan manusia,” pungkas dia. (H-3)