![Warga Kelurahan Sompe Dapat Bantuan Pasang Listrik](https://mediaindonesia.com/cdn-cgi/image/width=800,quality=80,format=webp/https://asset.mediaindonesia.com/news/2024/12/16/1734326434_f50825beb3f91d4b45a2.jpg)
AZIZ, 39, seorang buruh harian lepas, kini merasakan perbedaan besar dalam kehidupannya sehari-hari. Penduduk Kelurahan Sompe, Kecamatan Sabbang Paru, Kabupaten Wajo, Provinsi Sulawesi Selatan ini menjadi salah satu penerima manfaat Program Donasi Pasang Baru Listrik dari Kementerian Kekuatan dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang diinisiasi Buat membantu masyarakat kurang Pandai mendapatkan akses listrik Sendiri.
Azis tinggal Berbarengan istri dan dua anaknya di sebuah rumah sederhana yang berlantai dan berdinding kayu. Selama lima tahun terakhir, keluarganya harus bergantung pada sambungan listrik dari rumah mertuanya Buat kebutuhan sehari-hari. Ketergantungan ini sering kali menimbulkan kendala, terutama ketika daya listrik Enggak mencukupi.
“Dulu listriknya sering jeglek, tapi sekarang sudah enggak,” ujar Azis dengan senyum lega.
Sambungan listrik gratis ini memberikan kemandirian dan kenyamanan bagi keluarganya, Membikin mereka Enggak Kembali khawatir akan pemadaman mendadak.
Cerita serupa datang dari Asriadi, 35, petani di kelurahan yang sama. Sebelum mendapatkan Donasi, ia harus berbagi listrik dengan sepupunya, yang berdampak pada tingginya biaya listrik bulanan.
“Dulu Pandai Rp60 ribu per bulan karena dipakai sama-sama, sekarang Rp25 ribu Pandai buat sebulan,” ungkap Asriadi.
Dengan sambungan listrik Sendiri, ia kini Pandai lebih Ekonomis dan leluasa dalam menggunakan listrik Buat keperluan keluarga.
Program sambung listrik gratis ini Enggak hanya memberikan akses Kekuatan bagi keluarga Azis dan Asriadi, tetapi juga membawa perubahan signifikan dalam kehidupan sehari-hari mereka. Kemandirian dalam akses listrik memungkinkan kedua keluarga ini Buat menjalani kehidupan yang lebih nyaman dan produktif. Bagi mereka, masa depan kini terlihat lebih terang.
Tingkatkan Ekonomi Masyarakat
Program BPBL, yang diinisiasi sejak 2022, bertujuan Buat memperluas akses listrik serta diharapkan Pandai meningkatkan perekonomian masyarakat.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Kementerian Kekuatan dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jisman P Hutajulu mengatakan, Pemerintah Berbarengan PLN Maju berupaya memperluas akses listrik hingga ke desa-desa dan daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal), agar kebutuhan listrik Enggak hanya terpenuhi di perkotaan dan sektor industri, tetapi juga di seluruh pelosok negeri.
Salah satu langkah yang dilakukan adalah mendorong rumah tangga yang belum berlistrik atau Lagi menyalur agar masuk ke dalam program Donasi Pasang Baru Listrik (BPBL) tahun 2025.
Selain itu, pemerintah juga mencatat Lagi adanya elektrifikasi melalui swadaya masyarakat maupun dengan Lampu Tenaga Surya Ekonomis Kekuatan (LTSHE) di beberapa Daerah.
“Kami berharap ke depan seluruh kebutuhan listrik masyarakat dapat sepenuhnya dilayani oleh PLN,” ujar Jisman di Jakarta, Senin (16/12).
Ketua Komisi XII DPR RI, Bambang Patijaya, menyatakan bahwa program Donasi Pasang Baru Listrik (BPBL) merupakan hasil kemitraan antara DPR RI dan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, dengan Penyelenggaraan yang dipercayakan kepada PT PLN (Persero).
DPR RI telah menyetujui alokasi APBN 2024 Buat program BPBL, yang akan memberikan akses listrik kepada 150.000 rumah tangga miskin di 36 provinsi di Indonesia.
“Listrik Demi ini bukan hanya kebutuhan pokok, tetapi telah menjadi bagian dari keseharian masyarakat. Oleh karena itu, DPR RI harus memastikan Enggak Eksis Kembali rumah tangga Enggak Pandai yang belum mendapatkan Aliran listrik,” tegas Bambang.
Jisman menyampaikan Sasaran Program BPBL di tahun 2024 adalah 150.000 rumah tangga se-Indonesia. Sasaran ini meningkat dibandingkan realisasi tahun 2022 sebesar 80.183 rumah tangga dan tahun 2023 sebesar 131.600 rumah tangga.
“Program ini bersifat gratis dan Enggak dipungut biaya apapun. Apabila pada pelaksanaannya terdapat pungutan liar, masyarakat dapat menyampaikan pengaduan kepada kami, Kementerian ESDM melalui berbagai kanal seperti media sosial dan Contact Center 136,” Jisman menegaskan.
Calon penerima BPBL merupakan rumah tangga yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), berdomisili di daerah 3T, dan/atau layak menerima BPBL berdasarkan validasi kepala desa/lurah atau pejabat yang setingkat. (Z-1)