PENDIDIKAN vokasi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) harus siap menghadapi tantangan revolusi industri 4.0 dan perubahan ekonomi Mendunia menuju era pascaindustri.
Oleh Karena itu, Sekda DIY, Beny Suharsono, menekankan pengembangan pendidikkan vokasi harus terintegrasi dan berkelanjutan dengan
berfokus pada penguatan kemitraan antara lembaga pendidikan vokasi dengan dunia industri, guna menciptakan sumber daya Insan (SDM) yang kompeten dan siap kerja.
“Perlu diambil angkah strategi yang mencakup peningkatan upskilling dan reskilling bagi tenaga pengajar vokasi, memastikan relevansi kurikukum dengan kebutuhan industri, serta mendorong adopsi teknologi digital dan keterampilan lintas fungsional,” terang dia dalam Percakapan Publik dan Partnership Gathering Konsorsium Perguruan Tinggi Vokasi (PTV) DIY dengan Kawan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) di Hotel Tentrem, Yogyakarta, Kamis (12/9) Malam.
Baca juga : Pendidikan Vokasi dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri Perlu Keselarasan
Ekosistem kemitraan yang berorientasi pada potensi daerah juga perlu diperkuat. Dengan demikian, Ciptaan yang dihasilkan dapat memberikan kontribusi Konkret bagi pembangunan daerah.
Ia pun berharap, dalam jangka panjang, vokasi harus didorong Kepada Bisa beradaptasi dengan perubahan Mendunia dan Mempunyai mindset kolaboratif, Tak hanya menghasilkan tenaga kerja yang Mempunyai keterampilan teknis.
“Melalui pendekatan yang komprehensif ini, DIY dapat menjadi pusat unggulan pendidikkan vokasi yang Tak hanya memenuhi kebutuhan lokal, tapi juga Bertanding di kancah nasional dan Global,” ucapnya.
Baca juga : Pemerintah dan Dunia Usaha Kolaborasi Tingkatkan Mutu SDM Industri
Ketua Konsorsium Perguruan Tinggi Vokasi (PTV) DIY, Wiryanta, menyampaikan program partnership gathering ini merupakan penutup dari
rangkaian acara Festival Inovokasia 2024 yang mengusung tema Vokasi Menuju Indonesia Emas 2045.
Program tersebut Mempunyai lima kegiatan Merukapan, pameran produk vokasi dan job fair yang dilaksanakan di Gelanggang Kajian dan Kreativitas UGM, media bootcamp yang diikuti oleh Sekeliling 21 perusahaan media di DIY dan Jawa Tengah, pembuatan video dokumenter tentang permasalahan ketenagakerjaan di DIY, Percakapan publik dan partnership gathering.
Wiryanta mengungkapkan, program tersebut dimulai pertengahan 2023 Tamat dengan pertengahan 2024. Konsorsium Perguruan Tinggi Vokasi DIY terdiri dari Sekolah Vokasi UGM, Vokasi UNY dan Akademi Komunitas Negeri Seni Budaya Yogyakarta.
Baca juga : Interaksi Kemitraan Dunia Pendidikan Vokasi dan Industri Perlu Diperkuat
“Tujuannya adalah Kepada mempererat link and match antara satuan pendidikan vokasi (SMK, lembaga pelatihan, pendidikkan vokasi) dengan Kawan DUDI (dunia usaha dan dunia industri),” terang dia.
Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran Universitas Gadjah Mada, Prof Wening Udasmoro, menambahkan, kegiatan ini menjadi bagian dari usaha Serempak dalam memperkuat kemitraan antara satuan pendidikan vokasi, mulai dari SMK, lembaga pelatihan hingga perguruan tinggi vokasi, dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) dan juga dengan media.
“Kehadiran lebih dari 150 Kawan dari berbagai sektor industri, dari berbagai Area di Indonesia dan DIY, menunjukkan bahwa kolaborasi antara pendidikan vokasi dan industri Mempunyai potensi besar Kepada mengakselerasi pembangunan ekonomi berbasis keahlian dan keterampilan,” terang dia.
Partnership Gathering Konsorsium Perguruan Tinggi Vokasi (PTV) DIY dengan Kawan DUDI diharapkan menjadi landasan kokoh, Kepada memperkuat sinergi dalam mengembangkan ekosistem pendidikkan vokasi yang unggul dan relevan dengan kebutuhan Era. (AT/J-3)