Penderita Cacar Dilarang Mandi, Betulkah

Penderita Cacar Dilarang Mandi, Benarkah?
Ilustrasi(Freepik)

KETUA umum Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski) Hanny Safirsari mengimbau masyarakat tetap menjaga kebersihan diri termasuk mandi rutin pagi dan sore meski tengah menderita penyakit cacar.

“Tetap menjaga kebersihan, termasuk mandi dua kali sehari dan menggunakan obat oles yang diberikan oleh dokter untuk menjaga agar infeksi tidak menyebar dan meluas, harus menjadi perhatian,” tegas Hanny, dikutip Minggu (8/9).
  
Penyakit cacar sering kali dibarengi dengan informasi berupa desas-desus dan mitos di masyarakat.

Ia mengatakan, seseorang yang menderita cacar tetap dianjurkan untuk mandi serta tidak menggaruk lesi kulit, dan menjaga agar luka tetap kering.

Baca juga : 9 Tanda Terkena Virus Mpox, Gelajanya Mirip Cacar dan Campak

Cek Artikel:  Bedah Naskah Perjuangan Inche Abdoel Moeis dari Kaltim dalam Membentuk NKRI

Bahkan bila perlu, luka yg besar dan terbuka disarankan untuk ditutup kain kasa agar tidak mengontaminasi sekitarnya.

Selain itu, yang perlu diperhatikan adalah untuk tetap menjaga kebersihan tangan dan kuku.

Ketua KSM Dermatologi dan Venereologi RSCM- FKUI itu menegaskan, seseorang yang pernah menderita cacar tetap memiliki risiko terpapar kembali.

Baca juga : Instrukturan Deteksi dan Pencegahan Mpox kepada Nakes pada Anak

“Infeksi ini bisa saja berulang, apalagi pada pasien yang imunitasnya rendah misalnya dengan penyakit kulit yang luas, pasien autoimun, HIV, dan lainnya,” ujarnya.

Terkait dengan maraknya informasi terkait penyebaran virus cacar monyet atau monkeypox (Mpox), ia menyarankan agar masyarakat segera datang ke fasilitas kesehatan untuk memastikan apakah infeksi kulit yang terjadi adalah Mpox.

Cek Artikel:  Teknologi Nuklir Pengobatan Kanker Mulai Digunakan di Indonesia

Apabila infeksi Mpox yang dialami pasien merupakan kategori ringan, dokter akan mengindikasikan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah dengan pemantauan.

Baca juga : BRIN Dorong Riset dan Hasil karya untuk Penanganan Mpox di Indonesia

Tetapi, perlu dipastikan bahwa rumah dapat digunakan untuk isolasi mandiri, dan memungkinkan untuk mengurangi kontak semaksimal
mungkin dengan anggota keluarga yang lain.

Kemudian, perlu juga dipastikan agar pasien dapat melakukan komunikasi dengan tenaga kesehatan untuk melaporkan kondisi kesehatan selama isolasi mandiri.

“Dokter akan melakukan pemeriksaan komprehensif dan memastikan dengan pemeriksaan laboratorium,” pungkasnya. (Ant/Z-1)

Mungkin Anda Menyukai