Liputanindo.id – Stunting masih menjadi isu penting yang perlu diperhatikan di banyak negara, termasuk Indonesia.
Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) yang dipublikasikan oleh Kementerian Kesehatan RI, prevalensi stunting nasional tahun 2023 sebesar 21,5 persen, turun sekitar 0,8 persen bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Data tersebut menunjukkan angka stunting di Indonesia masih jauh dari target penurunan sebesar 14 persen pada 2024.
Upaya untuk menekan angka stunting pun menjadi fokus banyak stakeholder baik pemerintah hingga instansi lain hingga saat ini.
Dalam hal ini, Dokter Spesialis Anak, dr. Kanya Ayu Paramastri, Sp.A. dalam peringatan Hari Anak Nasional Kalbe mengatakan, salah satu faktor untuk menekan angka stunting ini yaitu melakukan edukasi pentingnya menjaga kesehatan pencernaan.
Kata dokter Kanya, menjaga kesehatan pencernaan sangat memengaruhi tumbuh kembang anak dengan optimal hingga dapat mencegah stunting.
“Saluran cerna sebagai tempat penyerapan nutrisi anak ternyata berperan penting pada pertumbuhan dan perkembangan anak, menentukan masa depan anak,”
“Apabila saluran cerna sehat, penyerapan makronutrien dan mikronutrien yang optimal, dapat memastikan anak bertumbuh dengan kecerdasan kognitif yang maksimal,” jelas dokter Kanya dalam keterangan pers Liprolac yang diterima Liputanindo.id.
Salah satu cara menjaga kesehatan saluran cerna ialah dengan pemenuhan probiotik yang termasuk bakteri baik dalam usus.
Selain memberikan manfaat kesehatan pada lambung dan usus, probiotik juga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Konsumsi probiotik juga membantu perkembangan kesehatan otak si kecil.
Dokter Kanya mengungkapkan, anak pertama kali mengenal dunia sekitar bukan dengan melihat, melainkan melalui saluran cerna.
“Demi baru lahir, saluran cerna yang masih polos harus terisi dengan kuman baik atau probiotik.”
“Selain untuk merangsang pembentukan vitamin K, juga untuk berjaga dan bertahan terhadap serangan kuman jahat di lingkungan sekitar si bayi,” tambah dia.
Kemudian satu hal yang perlu diperhatikan orangtua adalah di fase oral pada bayi.
Ini adalah fase yang paling mendebarkan untuk orangtua, di satu sisi bersemangat karena anak sedang mengenal dunia dan mempersiapkan dirinya untuk MPASI, tapi di sisi lain, khawatir bahaya diare berulang mengancam.
“Pada fase ini tidak ada salahnya menggunakan probiotik, untuk memastikan tentara tubuh dan kuman baik saluran cerna selalu dalam keadaan terbaik untuk berjaga-jaga melawan kuman jahat,” jelas dr. Kanya.
Dalam kesempatan yang sama, edukasi masyarakat terkait menjaga kesehatan pencernaan termasuk sebagai bentuk kontribusi Kalbe untuk kesehatan anak Indonesia, khususnya upaya melawan stunting serta mendukung tumbuh kembang dan kesehatan saluran cerna.
“Kami berkomitmen untuk mendukung upaya pemerintah dalam hal kesehatan anak, terutama dalam program stunting,”
“Bukan saja melalui penyediaan produk berkualitas seperti probiotik dan vitamin D3, tetapi juga dengan konsisten menyenggarakan kegiatan edukasi bagi para orang tua sehingga stunting bisa dicegah,” pungkas Pharma Marketing Deputy Director PT Kalbe Farma Tbk, dr. Selvinna, M.Biomed di Cocoland Pluit Village Mall, Jakarta Utara.
Kegiatan ini dihadiri kurang lebih 100 orang tua dan anak. Para orang tua itu dari berbagai komunitas, yakni komunitas Prove mom, mommils, momdoc.id, masyarakat awam di Jabodetabek, dan pelanggan Kalbe.
Pada perayaan HAN ini pula, para orangtua melakukan aktivitas menyenangkan bersama anak-anak serta tersedia pemeriksaan kesehatan gratis di lokasi acara.
Rangkaian perayaan ini diadakan untuk memberi ruang bagi masyarakat mengenai langkah mencegah stunting.