Pencapaian Sasaran SDGs Mendunia Alami Perlambatan

Pencapaian Target SDGs Global Alami Perlambatan
Wakil Presiden Mozambik tiba di Bali untuk menghadiri Indonesia-Africa Perhimpunan 2024, Minggu (1/9/2024).(MI/Arnold)

DEPUTI Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Kementerian PPN/Bappenas, Makanan kenikmatant Widyatmoko mengatakan bahwa upaya pencapaian target Sustainable Development Goals (SDGs) atau pembangunan berkelanjutan secara global mengalami perlambatan.

Sasaran yang seharusnya bisa dicapai di tahun 2030 itu harus diundur di hampir semua negara karena berbagai tantangan global.

Tantangan yang dialami dalam satu dekade terakhir adalah ketegangan politik yang memicu sejumlah konflik antarnegara, defisit multiralisme yang membuat kolaborasi atau kerja sama antar negara tidak intensif lagi, dan juga dampak dari pandemi covid-19.

Baca juga : Bappenas Mulai Penyelenggaran SDGs Action Awards

“Paling tidak ketiganya telah menyebabkan pencapaian target SDGs 2030 hampir di seluruh dunia itu mengalami keterlambatan atau tidak sesuai harapan,” ujarnya dalam konferensi pers Perhimpunan Tingkat Tinggi Kemitraan Multipihak atau High-Level Perhimpunan on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF MSP) 2024, di Bali, Minggu (1/9).

Cek Artikel:  Sulitnya UKM Mendapatkan Modal, Apa Penyebabnya

Makanan kenikmatant menyebut bahwa berdasarkan kondisi tersebut, Indonesia telah merancang RPJMN tahun 2020-2045 yang intinya dalam 20 tahun mendatang Indonesia ingin menjadi pemimpin di kawasan. Bappenas pun menginisiasi forum internasional HLF MSP dalam rangka memperkuat berkolaborasi.

“Ini salah satu komitmen untuk mengajak seluruh stakeholder, baik di negara-negara di global south maupun seluruh dunia di negara-negara triangular, untuk bersama-sama melakukan upaya-upaya bersifat inovatif, kolaboratif untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang tadi saya sebutkan. Di antaranya bagaimana kita mempercepat SDGs yang selama ini tertinggal,” jelasnya.

Baca juga : Tapanuli Selatan Terbaik Pertama di Ajang I-SIM For Regencies 2023

Perhimpunan yang diadakan di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) ini dinyatakan sudah siap dengan tiga kritikal faktor atau indikator. Pertama, terkait venue sepenuhnya sudah siap digunakan untuk 2-3 September mendatang. Kemudian, infrastruktur pendukung seperti fasilitas jaringan internet dan fasilitas kesehatan maupun satelit media room juga sudah siap.

Cek Artikel:  Bank Indonesia Luncurkan Platform Satu Wakaf Indonesia dan MPIHI pada Pembukaan ISEF 2023

Terkait infrastruktur pendukung juga disiapkan eksebisi yang akan diisi oleh stakeholder terkait, sehingga media bisa merasakan secara langsung dan memercayai forum ini akan bermanfaat untuk dunia, termasuk Indonesia.

“HLF ada sesi yang High Level Plenary. Sesi ini akan dibuka Pak Menteri/Kepala Bappenas dan keynote speaker Pak Xanana Gusmao PM Timor Leste dan Jendral Prabowo Subianto sebagai presiden terpilih,” imbuhnya.

Baca juga : Bayer Indonesia Kembali Raih Sustainable Business Awards (SBA) Indonesia

Eksispun yang akan hadir beberapa menteri/kepala instansi dan perwakilan negara-negara sahabatnya, global south termasuk negara Afrika, perwakilan organisasi internasional, dan sebagainya.

Dia berharap forum tersebut bisa terselenggara sesuai rencana, lancar dan sukses. Selain itu, hasil dari forum ini akan bermanfaat untuk kerja sama global south dengan mengajak seluruh stakeholder baik di negara global south maupun negara maju.

Cek Artikel:  Indonesia Raih Kesuksesan Swasembada Beras Tiga Pahamn Berturut-turut

“Dan tentu saja ini menjadi modal dasar atau modalitis bagi Indonesia untuk mengejawantahkan visi misi kita menjadi pemimpin di kawasan dan solidaritas ini sangat bermanfaat untuk pembangunan,” tandasnya.

Eksispun HLF MSP diselenggarakan mulai 1-3 September di Bali bersamaan dengan Indonesia-Afcika Perhimpunan (IAF) ke-2. Perhimpunan ini bertujuan memperkuat kerja sama dan kolaborasi multi pihak. (J-3)

Mungkin Anda Menyukai