Liputanindo.id JAKARTA – Timnas Indonesia berhasil menaklukkan Vietnam dengan skor 1-0 pada laga lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026, Kamis (21/3/2024). Kendati meraih kemenangan, permainan tim asuhan Shin Tae-yong mendapat sorotan karena bermain tidak cukup baik.
Pada babak pertama, Indonesia terlihat mengalami kesulitan dalam mengembangkan permainan, sehingga Vietnam mendominasi dalam penguasaan bola. Hanya upaya Rafael Struick di menit ke-29 yang berhasil mengarahkan bola ke arah gawang lawan selama periode tersebut.
“Babak pertama tidak begitu jelek juga permainan Indonesia, tetapi memang di babak pertama mungkin kurang kompak karena baru pertama kali ada beberapa pemain,” kata Shin Tae-yong dalam sesi jumpa pers, Kamis (21/3/2024) malam WIB
Untungnya, pada babak kedua, Indonesia berhasil bangkit dengan masuknya sejumlah pemain pengganti, seperti Egy Maulana Vikri, Pratama Arhan, dan Sandy Walsh di awal babak tersebut. Alhasil, Egy berhasil mencetak gol melalui kemelut yang terjadi setelah Pratama Arhan mengirimkan umpan dalam lewat lemparan ke dalam.
“Di babak kedua semakin lama bermain mungkin semakin kompak, jadi bisa menunjukkan yang terbaik,” lanjutnya.
Setelah pertandingan, muncul pertanyaan tentang penurunan performa Indonesia saat melawan Vietnam dibandingkan dengan pertandingan sebelumnya melawan Australia di Piala Asia 2023.
Pada pertandingan melawan Australia, Indonesia mampu mengalirkan bola dengan lancar dari kaki ke kaki, menciptakan peluang kombinasi, meskipun pada akhirnya mengalami kekalahan.
Menyikapi hal ini, Shin menyatakan bahwa terdapat perbedaan dalam periode persiapan, sehingga permainan yang ditampilkan tidak sepadu antara pertandingan melawan Australia dan Vietnam.
“Kepada Piala Asia kemarin, memang kita sudah latihan selama 20 hari di Turki, sehingga bisa tampil bagus. Tapi kali ini ada dari Eropa dan dari lokal, kumpul tiga hari dan langsung main. Jadi untuk penerapan taktik, perlu waktu dan memang kita kurang waktu saat ini,” terangnya.
Selain itu, Shin menegaskan gol yang dicetak Egy Maulana Vikri bukanlah sebuah keburuntungan dan kebetulan. Gol tersebut tercipta memang disiapkan dari segi taktik, yakni memainkan pilar penting macam Pratama Arhan yang memiliki kemampuan mengancam pertahanan lawan lewat lemparan ke dalam.
“Gol dari Egy itu memang taktik. Maka dari itu kita bisa mencetak gol. Kalau tidak memang itu kita sebut itu keberuntungan, ini keberuntungan, ya kalau begitu semua gol yang tercipta juga keburuntungan dong,” tegas Shin.
Terdapatpun hasil ini membuat Indonesia naik ke posisi kedua Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan perolehan empat poin, terpaut satu angka dengan Vietnam di posisi ketiga. Kedua tim akan kembali bertanding di ajang yang sama pada Selasa (26/3/2024) mendatang di My Dinh National Stadium. (RMA)