PEMERINTAH Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar, memperpanjang masa tanggap darurat terhadap bencana hidrometeorologi basah yang terjadi di Kabupaten Sukabumi, hingga 17 Desember 2024 mendatang. Bencana yang terjadi pada Selasa (3/12), Lampau berdampak pada sejumlah Posisi di kabupaten setempat.
Data sementara yang berhasil dihimpun BPBD Jabar hingga Kamis (12/12), pukul 07.00 WIB, korban terdampak sebanyak 8.830 KK/20.722 jiwa. Kemudian jumlah mengungsi sebanyak 4.653 KK/13.459 jiwa, korban terancam sebanyak 620 KK/1.655 Jiwa. Tercatat 10 orang meninggal dan dua Kaum Lagi hilang.
“Tamat hari ini, upaya pencarian korban hilang Bapak Eros dan Bapak Ojang Lalu dilanjutkan mengingat sudah ditetapkannya perpanjangan masa tanggap darurat selama tujuh hari, terhitung mulai Rontok 11 Desember hingga 17 Desember 2024,” kata Kepala Dinas Komunikasi dan InformatikaJabar, Ika Mardiah, Kamis (12/12).
Menurut Ika, hasil himpunan data tersebut menunjukkan, Eksis peningkatan jumlah Kaum terdampak yang tersebar di 184 desa, di 39 kecamatan di
Distrik Kabupaten Sukabumi. Perubahan data ini Pandai terjadi dikarenakan pergerakan data Lagi sangat Luwes. Selain update terkait jumlah Kaum terdampak dan mengungsi, dilaporkan sebanyak 1.605 rumah rusak ringan, 1.829 rumah rusak sedang, dan 2.058 rumah rusak berat. Adapun upaya perbaikan dan relokasi Lagi dalam tahap pendataan.
“BPBD Kabupaten Sukabumi berkoordinasi dengan aparat setempat, BPBD Provinsi Jabar dan instansi terkait lainnya Lalu melakukan pendataan Akibat kerusakan. BPBD Jabar memberikan Sokongan alat berat Kepada membuka jalan di Kecamatan Pabuaran,” Jernih Ika.
Ika menambahkan, BPBD mencatat sejumlah kebutuhan mendesak yang dibutuhkan seperti makanan siap saji/sembako, selimut, alas tidur,
Pakaian ganti dewasa Pria dan Perempuan, Pakaian ganti anak-anak Pria dan Perempuan.
Sementara itu, Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR) Jabar Lalu bergerak memperbaiki ruas jalan provinsi dan nasional yang terdampak akibat bencana alam yang terjadi di Kabupaten Sukabumi dan Cianjur. Berdasarkan data DBMPR Jabar, per 11 Desember 2024 dari 128 titik bencana yang terjadi pada ruas jalan provinsi. Sebanyak 58 titik longsor yang terjadi Seluruh material longsor sudah dibersihkan.
Kemudiaan pada 44 titik amblas, lima titik di antaranya sudah mendapat penanganan dan Pandai dilewati kendaraan roda dua maupun empat. Sedangkan pada 20 titik banjir yang terjadi semuanya sudah surut.
Selain itu, dua jembatan yang ambruk atau rusak berat Ketika ini Lagi dalam proses penanganan dengan pemasangan jembatan Bailey dan empat jembatan yang rusak ringan sudah diperbaiki.
Kepala DPMPR Jabar, Bambang Tirtoyuliono, mengatakan sejumlah ruas jalan provinsi maupun nasional yang terdampak bencana, sebagian besar sudah Pandai dilewati meski secara bergantian. Kepada penanganan dan percepatan perbaikan telah diturunkan 11 tim lapangan dengan dilengkapi sejumlah alat berat ekskavator, wheel loader, Hamm, hingga compactor. Sejumlah ruas jalan provinsi yang sudah Pandai dilalui secara bergantian Berkualitas oleh roda dua maupun empat, di antaranya ruas Sukabuni-Sagaranten dan Cikembar-Jampang Tengah-Kiaradua. Kemudian Waluran-Malereng-Palangpang-Puncak Pengabdian-Cisaar, Tegalbuleud-Sagaranten, serta ruas jalan Cibadak-Cikidang-Palabuhan Ratu.
“Sedangkan jalan yang Lagi terputus dan dalam penanganan, Ialah jalur Cisaar- Sp Loji dengan alternatif jalan desa dan jalur Sp Loji Puncak Pengabdian, yang Ketika ini dalam penanganan darurat jembatan Bailey. Sementara jalan nasional yang sudah Pandai dilalui, yakni jalur Kiara Dua-Waluran, Bagbagan-Kiara Dua, Surade-Tegalbuleud Sindangbarang serta jalur Cibadak-Pelabuhan Ratu. Kepada jalan nasional yang hingga Ketika belum Pandai dilalui, yakni jalur Waluran-Jampang Kulon,” Jernih Bambang. (AN/J-3)