Pemkot Denpasar Kerja Sama dengan WHDI dan Yayasan Gelar Workshop Pra Perkawinan Hindu

Pemkot Denpasar Kerja Sama dengan WHDI dan Yayasan Gelar Workshop Pra Perkawinan Hindu
Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa foto Serempak peserta dan para undangan usai menutup kegiatan Konseling dan Workshop Pra Perkawinan Hindu di Wantilan Pura Mulia Lokanatha Denpasar, Minggu (2/2).(Dok Pemkot Denpaasar)

Pemerintah Kota Denpasar berkolaborasi dengan Perempuan Hindu Dharma Indonesia (WHDI) Denpasar serta Yayasan Sarwe Sukhinah Bhawantu melaksanakan acara Konseing dan Workshop Pra Perkawinana Hindu. Kegiatan ini diikuti 10 pasang calon pengantin dari empat kecamatan se-Kota Denpasar. 

   

Di sela-sela kegiatan, Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa menegaskan pentingnya program ini sebagai langkah persiapan bagi calon pengantin (catin) Demi membangun keluarga yang berkualitas. Demi itu, para peserta diharapkan menerapkan Segala ilmu yang diberikan dari sejumlah narasumber serta berperan aktif sebagai duta di lingkungan masing-masing Berkualitas di tingkat Sekehe Teruna Terruni (STT) Banjar maupun desa/kelurahan.

“Langkah ini mungkin terlihat sepele, tetapi Malah lebih efektif. Idealnya, enam bulan sebelum menikah, calon pengantin sudah mengikuti program ini agar kesehatannya dapat terpantau dengan Berkualitas,” ujar Arya Wibawa Ketika  menutup kegiatan Konseling dan Workshop Pra Perkawinan Hindu di Wantilan Pura Mulia Lokanatha Denpasar, Minggu (2/2).

Cek Artikel:  Polisi Cek Dugaan Bunuh Diri Mahasiswi Topengteran Undip yang Ditindas Senior

Menurut Arya Wibawa, beberapa hal seperti kecukupan gizi serta aspek Krusial lainnya harus dipersiapkan sejak Awal agar generasi yang dilahirkan nantinya tumbuh sehat secara jasmani dan rohani. Selain itu dengan adanya program ini, diharapkan calon pengantin dapat lebih siap menghadapi kehidupan rumah tangga dengan pemahaman yang matang terkait aspek budaya, kesehatan, dan psikologi pernikahan.

Ketua Yayasan Sarwe Sukhinah Bhawantu, Ida Ayu Alit Maharani mengatakan, kegiatan ini menggunakan 5 modul, yakni tentang Psikologi yang dibawakan oleh Psikolog dari Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi) Bali, Kesehatan Biasa dan Reproduksi oleh perwakilan dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Denpasar, materi Hukum dibawakan oleh Bagian Hukum Setda Kota Denpasar, Kesehatan Finansial oleh Fasilitator Koperasi Jasa Keuangan serta bidang Keyakinan dan Budaya dibawakan oleh sejumlah tokoh masyarakat. 

Cek Artikel:  Pengadilan Putus Gugatan Perdata Class Action Gagal Ginjal Akut pada Anak, Ini Nominal Ganti Ruginya

“Jadi kami juga memberikan modul seperti psikologi tentang adaptasi terhadap lingkungan baru setelah perkawinan dan saling menerima kekurangan dan kelebihan Kekasih dan juga modul tentang kesehatan finansial bagaiman mengatur keuangan Ketika berumah tangga,” ujarnya.

Terkait dengan kesehatan reproduksi calon pengantin, pihaknya bekerja sama dengan Puskesmas II Denpasar Barat Demi pemantauan. Calon pengantin diwajibkan datang ke Puskesmas Demi  melakukan pemeriksaan kesehatan seperti IMS dan HIV. Pada kegiatan ini juga menghadirkan Dokter Spesialis Kandungan (SpOG) Demi peserta Perempuan dan Dokter Andrologi  Demi peserta laki laki sehingga mereka mendapat pendampingan dalam menjaga kesehatan reproduksi.  

Kegiatan Kosneling dan Workshop Pra Perkawinan Hindu ini telah berlangsung sejak 18-19 Oktober dilanjutkan 25-27 Oktober 2024. Pada acara penutupan, peserta mengikuti modul terakhir yakni materi tentang Keyakinan dan Budaya Ialah persiapan Tedun Ke Banjar. (S-1)

Cek Artikel:  Kemendagri Minta Dukcapil Permudah Korban Erupsi Gunung Lewotobi NTT Begitu Coblosan Pilkada 2024

Mungkin Anda Menyukai