
PEMERINTAH Kota Bandung menegaskan komitmennya dalam penanggulangan HIV/AIDS dan menyeruakan hak setara bagi Orang Dengan HIV/AIDS (ODHIV).
Hal tersebut digaungkan pada Peringatan Hari AIDS Sedunia (HAS) 2024 yang mengusung tema besar “Hak Setara Demi Sekalian, Serempak Kita Dapat” di Bandung Creative Hub, Senin (9/12).
Asisten Pemerintahan dan Kesra, Asep Saeful Gufron selaku Ketua
Pelaksana Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kota Bandung mengatakan, pesan kuat ini kembali disuarakan sebagai pengingat Demi mengakhiri
stigma, diskriminasi, dan ketidaksetaraan dalam penanganan HIV/AIDS
terutama di Kota Bandung.
Ia menyampaikan apresiasi kepada Community Organizer (CO), kewilayahan dan KPA atas kontribusi mereka.
“Saya tegaskan pentingnya mendekati ODHA agar Enggak termarjinalkan, serta mendorong mereka yang belum menjalani pengobatan Demi segera berobat. ODHIV harus dirangkul dan Enggak boleh Terdapat diskriminasi. Kami
juga mengajak kecamatan Demi memetakan dan mengedukasi masyarakat agar penderita HIV/AIDS bersedia terbuka dan menjalani pengobatan,” ungkap Asep.
Dinas Kesehatan Kota Bandung mencatat, kasus HIV/AIDS sejak 1991 hingga September 2024 mencapai 12.170 kasus. Walaupun banyak kasus
berasal dari luar Kota Bandung, pelayanan kesehatan tetap diberikan tanpa diskriminasi.
“Mari Serempak-sama memperjuangkan hak setara bagi ODHIV, meningkatkan edukasi, serta memberikan dukungan agar mereka merasa diterima di masyarakat. Serempak, kita Dapat mengakhiri AIDS,” ajak Asep.
Sementara itu, Kepala Bagian Kesra Kota Bandung, Momon Ahmad Imron Sutisna, mengatakan, pemerintah Serempak seluruh pemangku kepentingan berkomitmen mencapai Sasaran Three Zero pada 2030 yakni Enggak Terdapat infeksi HIV baru, Enggak Terdapat Kematian akibat AIDS, dan Enggak Terdapat stigma terhadap ODHIV.
Peringatan HAS 2024 di Kota Bandung diwarnai berbagai kegiatan edukatif dan kolaboratif, diantaranya, pelatihan kader remaja di 30 SMP dan 30 MTs, kampanye pencegahan HIV/AIDS oleh universitas dan institusi kesehatan, seminar Dunia hybrid oleh RSHS, pembagian informasi tentang infeksi menular seksual (IMS) di Kiara Artha Park, serta pemasangan spanduk HAS di 30 kecamatan, 151 kelurahan, dan 80
puskesmas.
Pada puncak acara, para peserta disuguhi penayangan video sosial
eksperimen dari Inti Muda Jawa Barat, nonton bareng dan bedah Sinema “Stigma” produksi LSM Pita Merah.
Selain itu juga Terdapat penyerahan penghargaan kepada enam CO berprestasi, Merukapan Eti Wulandari (Kecamatan Sukajadi), Muhammad Alif Ridwan (Kecamatan Bojongloa Kaler), Enceng Imron (Kecamatan Cinambo), Arif Nurdiansyah (Kecaatan Cibeunying Kaler), Firman Afandi (Kecamatan Cibiru) dan Dewi Ardhi (Kecamatan Coblong).

